Adopsi Teknologi Informasi sebagai Literasi Digital Masa Pandemi Covid-19 bagi Para Perempuan di Pedesaan

Teknologi diciptakan untuk memudahkan manusia, tetapi dalam pemanfaatannya juga membutuhkan kecakapan pengguna. Derasnya arus informasi dan terjadinya transformasi digital menjadi bagian akibat dari di informasi yang beredar di masyarakat. Pada masa pandemi Covid-19 ini banyak ditemukan isu hoax yang tersebar pada berbagai platform digital. Untuk itu, literasi digital sangat penting untuk mengiringi perkembangan teknologi yang semakin cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi akses informasi melalui teknologi digital bagi masyarakat pedesaan yang tinggal di wilayah Klaten pada masa pandemi Covid-19. Metode untuk pengumpulan data dilakukan dengan survei dan wawancara kepada informan, yaitu masyarakat yang tinggal di pedesaan wilayah Klaten dan memiliki anak bersekolah di tingkat sekolah dasar. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil faktor hambatan pengguna internet karena: (1) tidak tahu cara menggunakan teknologi, (2) tidak tertarik atau tidak merasa perlu menggunakan karena tidak mengetahui fungsi internet, dan (3) mahalnya biaya internet. Selain itu didapatkan hasil terjadi kesenjangan digital antara anggota masyarakat pedesaan wilayah Klaten yang kurang mampu, terutama yang hidup digaris kemiskinan, berusia lanjut, dan bahkan penyandang disabilitas. Kesimpulannya adalah kesenjangan digital dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, dan tingkat penghasilan. Semakin tua seseorang, semakin rendah tingkat pendidikan dan penghasilan, maka semakin kecil peluangnya dari adopsi pemanfaatan teknologi informasi sebagai literasi digital.