
Kajian Teoritis Hubungan antara Depresi dengan Sistem Neuroimun
Author(s) -
Lilin Rosyanti,
Reni Devianti,
Indriono Hadi,
Syahrianti Syahrianti
Publication year - 2017
Publication title -
health information
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2622-5905
pISSN - 2085-0840
DOI - 10.36990/hijp.v9i2.104
Subject(s) - gynecology , physics , psychology , humanities , medicine , philosophy
Depresi merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang secara afektif, fisiologis, kognitif dan perilaku sehingga mengubah pola dan respon yang biasa dilakukan. Psikoneuroimunologi adalah bidang yang mempelajari interaksi antara sistem saraf dan imunitas, dan hubungan antara perilaku dan kesehatan. Fokus utama adalah respon imunologi dan psikologis terhadap stres. Kajian psikoneuroimunologi menunjukkan adanya jalur komunikasi timbal balik antara sistem saraf, endokrin dan sistem munitas. Adanya keterlibatan dari sistem imunitas dalam gangguan kejiwaan. Induksi sitokin pada pasien yang rentan dapat berkembang menjadi gangguan depresi. Trauma pada masa kecil sebagai faktor kerentanan penyebab depresi. Adanya kelainan regulasi respon neuroendokrin pada pasien depresi dengan hiperaktivitas sumbu HPA yang didorong oleh hipersekresi hormon hipotalamus peptida corticotropine (CRH) daerah tertentu dari otak, termasuk hippocampus, lebih mudah terjadi kerusakan jika terdapat peningkatan glukokortikoid. Peradangan dan sitokin yang berperan penting untuk mengatur hubungan antara stres dan perkembangan depresi menunjukkan hubungan yang kompleks antara stres, sistem imun dan neuroendokrin. Stres psikologis meningkatkan sitokin pro-inflamasi yang merespon reaksi stres dan kecemasan pada pasien.