
PEMANFAATAN DATA DIGITAL UNTUK MONITORING AREA TERLUAR KEGIATAN PERTAMBANGAN BLOK 7 BINUNGAN MINE OPERATION 2 – PT. BERAU COAL
Author(s) -
Aldi Agus Setiawan,
Iwan Widiadmoko,
Hifzil Kirmi
Publication year - 2020
Publication title -
prosiding temu profesi tahunan perhapi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-8908
pISSN - 2686-2603
DOI - 10.36986/ptptp.v1i1.65
Subject(s) - physics , humanities , philosophy
ABSTRAK PT. Berau Coal melakukan penambangan dengan sistem penambangan terbuka untuk menyesuaikan dengan model geologi batubara area Binungan yang berlapis-lapis (multi seam) dengan kemiringan perlapisan batubara 23o - 40o. Pada penambangan terbuka (Open Cut Mining) pengelolaan lingkungan disesuaikan dengan metode penambangan gali-sisi kembali (backfilling-method) yang terdapat dalam rencana pengelolaan Lingkungan PT. Berau Coal. Kegiatan penambangan dengan sistem Open Pit sangat bergantung dengan bukaan lahan baru/original untuk dijadikan area disposal (out pit dump). Pada tahun 2019 rencana penimbunan pada area Out Pit sebesar 133,5 juta bcm. Daerah tangkapan air yang berupa area terbuka (disposal), berdampingan dengan area original, hal ini berpotensi terjadinya pencemaran lingkungan akibat air limbah tambang. Pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup merupakan kewajiban bagi perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab pelaku usaha dalam pengelolaan lingkungan dalam upaya melestarikan serta mengendalikan pencemaran yang berpotensi merusak lingkungan. Oleh karena itu monitoring area terluar merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan. Untuk mempermudah monitoring, digunakan data digital yang sudah tersedia untuk diolah lebih lanjut agar dapat dianalisa dalam pengambilan keputusan. Pemanfaatan foto udara terbaru yang diambil secara berkala kemudian dilakukan permodelan elevasi digital (Digital Elevation Model) akan di peroleh informasi terbaru mengenai kondisi area terluar kegiatan pertambangan. Kegagalan sistem drainase air limbah tambang yang mengalami perubahan kondisi bangunan dan berpotensi menyebabkan air rilis tanpa melalui titik penaatan akan dapat segera diketahui, sehingga dapat segera dilakukan perbaikan. Pemanfaatan data digital di area Blok 7 Site Binungan Mine Operation 2 memperoleh informasi pengklasifikasian risiko kegagalan akibat perubahan pola aliran air yang kemudian disajikan dalam peta identifikasi risiko aliran air untuk area terluar pertambangan. Peta risiko tersebut menjadi acuan dan menjadi prioritas untuk dilakukan perbaikan dilapangan. Kata Kunci : pengelolaan lingkungan, area terluar, operasional pertambangan, improvement, optimum.