
Pengembangan Potensi Wisata Kuliner Berbasis Kearifan Lokal di Desa Tongging Kecamatan Merek Kabupaten Karo Sumatera Utara
Author(s) -
Osland Herijon Lingga
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal akademi pariwisata medan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2656-0992
pISSN - 1858-2842
DOI - 10.36983/japm.v9i1.103
Subject(s) - humanities , political science , business , geography , art
Kuliner memiliki potensi cukup besar. Menurut laporan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, bisnis oleh-oleh di jalanan saat ini, mengalami kenaikan sebesar 20%-25%. Pertumbuhan ekonomi secara umum hanya mengalami kenaikan dengan kisaran 3%. Karena itu pakar ekonomi optimis dalam tahun-tahun ke depan, pusat jajanan akan semakin cerah. Kini kegiatan masak memasak tidak dipandang sebagai pekerjaan rumah tangga. Tidak harus perempuan yang meracik berbagai bumbu dan sayuran. Kesuksesan para pebisnis di bidang kuliner membuka celah baru bagi para peminat kuliner dan calon wirausahawan yang bergerak di bidang makanan/masakan desa Tongging di Kabupaten Karo, desa ini terletak di sisi barat danau Toba. Berjarak kurang lebih 115 km dari kota Medan dan dapat ditempuh dengan menggunakan kenderaan kurang lebih 3.5 jam. Desa ini memiliki daerah pantai danau toba dimana banyak terdapat pengelolaan pembudidayaan ikan di danau atau keramba, dimana usaha ini merupakan usaha masyarakat setempat dan telah memberikan kontribusi perekonomian bagi masyarakat. Selain perikanann desa ini juga merupakan penghasil komoditi pertanian seperti bawang merah, bawang putih, beras dan yang tidak kalah terkenalnya adalah manga. Menu lokal menjadi kegemaran wisatawan yaitu ikan arsik.Selain itu permasalahan higiene dan sanitasi menjadi pemasalahan yang ada di kawasan tersebut. Peluang pengembangan potensi wisata kuliner di desa Tongging sangat terbuka karena daerah ini memiliki kearifan lokal baik budaya maupun kuliner dan hal ini juga didukung oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwsiata dan Ekonomi Kreatif yaitu akan menjadikan kawasan ini menjadi daerah tujuan wisata kuliner dan belanja. Dengan demikian perlu pembinaan dari pemerintah dan stakeholder kepada masyarakat dan pemerintah desa agar masyarakat dapat menjaga dan memperkaya kearifan lokal