z-logo
open-access-imgOpen Access
PERSPEKTIF BIBLIKAL TENTANG AGAMA DAN KEKERASAN DALAM PERISTIWA PENYALIBAN YESUS
Author(s) -
Adolf Bastian Simamora
Publication year - 2019
Publication title -
voice of wesley : jurnal ilmiah musik dan agama/voice of wesley
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2686-0198
pISSN - 2580-7900
DOI - 10.36972/jvow.v1i2.11
Subject(s) - humanities , philosophy , political science
Artikel ini membahas tentang bagaimana perspektif biblikal tentang agama dan kekerasan dalam peristiwa penyaliban Yesus. Analisis dari bagaimana narasi yang berhubungan dengan masalah Yudaisme yang berhubungan dengan kehidupan dan pelayanan Yesus dalam catatan biblikal Injil. Diceritakan bahwa karena khotbat-khotbah Yesus yang juga mengecam para pemimpin agama Yahudi, ahli –ahli Taurat, Farisi , Saduki, dan Herodian berakibat konflik. Sehingga pemimpin agama merancang suatu strategi untuk menyingkirkan Yesus dengan dalih agama (Yudaime). Konflik berkembang dan klimaksnya terjadi penganiyaan dan penyaliban Yesus. Konflik ini melibatkan kelompok penganut Yudaisme dan sekte-sektenya. Lantas pertanyaan berikutnya adalah apakah faktor-faktor utama pemicu munculnya kekerasan (penganiayaan, penyiksaan) terhadap Yesus? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tulisan ini dibagi ke dalam empat. Pertama, perspektif Yudaisme tentang agama dan kekerasan. Kedua, konflik Yesus dengan pemimpin agama Yahudi. Ketiga, “penganiayaan dan “penyaliban“ Yesus dianggap jalan keluar terhadap konflik antara Yesus dengan para pemimpin agama Yahudi. Dan keempat, “ucapan bahagia” dari khotbah Yesus di Bukit menjadi solusi teologis menghadapi persoalan agama dan kekerasan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here