
PENENTUAN KADAR TIMBAL PADA MANISAN BUAH YANG BERKEMASAN KALENG
Author(s) -
Sri Bulan Nasution
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal ilmiah pannmed (pharmacist, analyst, nurse, nutrition, midwivery, environment, dentist)/jurnal ilmiah pannmed
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2685-2764
pISSN - 2623-0046
DOI - 10.36911/pannmed.v13i3.585
Subject(s) - physics , horticulture , biology
Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula. Manisan buah yang kemasan kaleng dapatterkontaminasi logam berat yang berasal dari komponen kaleng. Karena pada dasarnya manisan buahbersifat asam dan akan meresap timbal dari kemasan kaleng tersebut. Kontaminasi logam berattersebut akan berbahaya bila masuk kedalam tubuh dalam jumlah melebihi batas maksimum yangdiizinkan. Akibat yang ditimbulkan logam timbal adalah gangguan sistem saraf pusat, saluran cernadan dapat juga timbul anemia. Penelitian ini menganalisis timbal pada manisan buah berkemasankaleng yang diperdagangkan di Irian Supermarket Aksara Medan. Populasi sampel dalam penelitianini beberapa jenis manisan buah dan sampel yang digunakan sebanyak lima sampel buah yangberbeda.Pemeriksaan timbal pada manisan buah ini menggunakan metode kuantitatif dengan alatspektrofotometer serapan atom (SSA) yang bermerek Varian dengan panjang gelombang 217,0 nm.Prinsip kerja dari alat spektrofotometer serapan atom adalah penambahan asam nitrat dan pemanasanyang bertujuan untuk melarutkan analit timbal dan menghilangkan zat-zat pengganggu, selanjutnyaserapannya diukur dengan alat. Penelitian ini menunjukkan kadar timbal pada kelima sampelmanisan buah menunjukkan kadar timbal yang berbeda. Pada manisan buah kelengkeng kadartimbalnya sebanyak 0,005mg%, manisan buah nenas 0,010 mg%, manisan buah jagung 0,005 mg%,manisan buah leci 0,014 mg%, manisan buah rambutan 0,010 mg%. Kadar timbal pada kelimasampel tersebut masih dalam batas maksimum yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat danMakanan Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Sehingga disarankan kepada konsumen sebaiknyamemperhatikan kemasan, waktu kadarluwarsa, serta pengawet yang digunakan agar tidak terjadikeracunan timbal pada makanan berkemasan kaleng.