z-logo
open-access-imgOpen Access
Model Genesa Endapan Besi di Kecamatan Kendawangan, Ketapang, Kalimantan Barat
Author(s) -
Rian Andriansyah
Publication year - 2019
Publication title -
journal of applied science
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2656-7334
pISSN - 2656-7288
DOI - 10.36870/japps.v1i2.51
Subject(s) - physics
Besi merupakan unsur yang cukup melimpah di kerak bumi, dari 300 mineral yang pada dasarnya mengandung besi hanya 6 mineral yang dapat terkumulasi dan memiliki nilai ekonomis (bijih besi), yaitu magnetit, hematit, gutit, siderit, pirit, pirotit, dan chamosit. Bahan baku besi dibutuhkan baik oleh pasar dalam negeri maupun luar negeri, sehingga kegiatan pencarian endapan besi terus dilakukan. Kegiatan eksplorasi endapan besi akan lebih efisien bila penentuan model genesa endapan besi dapat lebih awal diketahui. Daerah Kendawangan di Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah prospek endapan besi yang menarik untuk menjadi objek penelitian. Metode penelitian yang diterapkan untuk mengetahui genesa pembentukan endapan besi ini yaitu melalui proses pemetaan geologi dan analisis petrografi dan mineragrafi tanpa melakukan survei geofisika. Bijih besi masif hematit dan magnetit di daerah Bajal, Air Jamai, Bukit Kedijo terbentuk oleh proses hidrotermal. Diperkirakan pengendapan bijih besi hematit dan magnetit pada batuan samping mikrogranit terjadi secara epigenetik pada fase mesotermal dan epitermal yang ditandai adanya mineral serisit dan mineral lempung sebagai mineral ubahan pada batuan induk. Selain bijih besi masif, terdapat juga endapan koluvium besi limonit dengan ketebalan kurang lebih 3m. Kualitas bijih besi masif daeraf penelitian memiliki kadar rata-rata Fe total sekira 60% sedangkan bijih besi butiran memiliki kadar rata-rata Fe total sekira 30%.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here