
PELABUHAN PAREPARE DI BAWAH KUASA GOWA DAN BONE
Author(s) -
Syahrir Kila
Publication year - 2017
Publication title -
walasuji
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2502-2229
pISSN - 1907-3038
DOI - 10.36869/wjsb.v8i2.116
Subject(s) - humanities , forestry , art , geography
Kajian ini bertujuan untuk melihat eksistensi Pelabuhan Bacukiki dan Pelabuhan Suppa hingga terbentuknya Pelabuhan Parepare di bawah kuasa Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone dengan menggunakan metode sejarah. Kajian ini membuktikan bahwa kedua pelabuhan yang dimaksud, yaitu Bacukiki dan Suppa adalah suatu pelabuhan besar pada masanya. Bukan hanya itu, kedua pelabuhan itu lebih maju dibanding Pelabuhan Somba Opu. Itulah sebabnya ketika Pelabuhan Somba Opu ingin dimajukan menjadi pelabuhan transito oleh Kerajaan Gowa, kedua pelabuhan ini harus dimatikan perannya terlebih dahulu.Ketika peran pelabuhan ini sudah memudar, maka Pelabuhan Somba Opu mulai berkembang karena semua bongkar muat barang dan jasa dari kedua pelabuhan itu, dialihkan ke Somba Opu. Ketika itulah Pelabuhan Parepare mulai dilirik oleh para pedagang yang berasal dari Ajatappareng. Pada saat Kerajaan Gowa-Tallo runtuh, pengelolaannya dikuasai oleh Bone. Kondisi pelabuhan ketika itu belum berkembang dengan baik sebab aturan sangat ketat. Ketika wilayah Hindia Belanda diserahkan ke Inggris, PelabuhanParepare dikontrakkan kepada Addatuang Sidenreng.