
MODAL SOSIAL ORANG BAJO DI BAJOE KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN
Author(s) -
Syamsul Bahri
Publication year - 2017
Publication title -
walasuji
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-2229
pISSN - 1907-3038
DOI - 10.36869/wjsb.v8i1.112
Subject(s) - humanities , art
Suku Bajo telah lama mendiami wilayah pesisir Bajoe di Kabupaten Bone. Berdasarkan tradisi lisan, orang Bajo yang menempati Teluk Bone dianggap memiliki keterkaitan asal usul dengan orang Johor, Malaysia. OrangBajo yang dikenal dengan sebutan manusia perahu. Meskipun hidup di laut dan beradaptasi secara langsung dengan alam, mereka tidak serta merta berkembang menjadi masyarakat yang liar dan tanpa aturan. Merekamemiliki tatanan nilai tersendiri yang menjadi acuan bagi mereka dalam pergaulan sehari-hari. Nilai-nilai tersebut dapat dianggap sebagai modal sosial yang dimiliki oleh orang Bajo. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode pengamatan (observasi), wawancara mendalam (depth interview), dan dokumentasi tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa modal sosial orang Bajo yang ada di Kabupaten Bone, antara lain: sikap ramah (makacowe), sikap saling percaya (matappa), saling membantudan solidaritas yang tinggi (situloh-tuloh), keterlibatan dalam kelompok dan jaringan (sama), kohesi sosial dan inklusif, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang lancar, tindakan kolektif dan kerjasama, serta pemberdayaan dan aksi politik.