z-logo
open-access-imgOpen Access
AKHIR PERSEKUTUAN BELANDA DENGAN KERAJAAN BONE ABAD XIX
Author(s) -
Sahajuddin Sahajuddin
Publication year - 2017
Publication title -
walasuji
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2502-2229
pISSN - 1907-3038
DOI - 10.36869/wjsb.v8i1.105
Subject(s) - humanities , political science , art
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peristiwa terjadinya perubahan pemerintahan dari Gubernur Makassar (Gouverneur van Makassar) menjadi Gubernur Celebes dan daerah taklukannya(Gouverneur van Celebes en Onderhoorigheden). Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang menjelaskan persoalan berdasarkan perspektif sejarah dengan beberapa langkah, seperti heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.Hasil kajian menunjukkan bahwa perubahan pemerintahan itu berbuntut panjang dengan berakhirnya persekutuan antara Belanda dengan Kerajaan Bone. Persekutuan itu mulai terusik ketika terjadi penyerahan Sulawesi Selatan oleh Belanda kepada Inggris. Kerajaan Bone tidak ingin lagi bekerja sama denganBelanda, terbukti denganpenolakan Kerajaan Bone untuk menandatangani Korte Verklaring1824. Perubahan status pemerintahan gubernur merupakan puncak kekecewaan Bone dengan melakukan perlawanan. Perubahan itu terkait pula dengan adanya rencana Belanda menjadikan Pelabuhan Sombaopu menjadi pelabuhan bebas sebagaimana yang dilakukan oleh Inggris di Singapura.Untuk mencapai tujuannya, Belanda harus menguasai Kerajaan Bone dengan ekspedisi militer pada 1859 sekaligus mengubah status Kerajaan Bone, dari KerajaanSekutu menjadi Kerajaan Pinjaman.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here