
HUBUNGAN KERAJAAN MAKASSAR DENGAN KERAJAAN BUTON ABAD KE-17
Author(s) -
Syahrir Kila
Publication year - 2016
Publication title -
walasuji
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-2229
pISSN - 1907-3038
DOI - 10.36869/wjsb.v7i2.132
Subject(s) - humanities , art
Kajian ini bertujuan untuk mengungkap dan menjelaskan hubungan antara Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Buton pada abad ke-17 Masehi. Metode yang dipergunakan adalah metode sejarah yang mencakup empat langkah yang sistematis. Selain itu, pengumpulan data lapangan juga ditunjang oleh metode wawancara bebas mendalam terhadap tokoh masyarakat, sejarawan dan budayawan. Hasil kajian menunjukkan bahwa hubungan kekerabatan dan politik antara Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Buton telah ada pada abadke-16. Hubungan kekerabatan hanya dapat dilacak melalui tutur lisan dan hampir tidak ada data atau sumber tertulis yang menjelaskan hal tersebut, sedangkan hubungan politik yang terjalin lebih banyak diakhiri dengan konflik atau perang. Kedua pihak tercatat tiga kali berperang dan kekuatan pasukan yang sangat besar terjadi pada tahun 1666. Buton bertekuk lutut dan mengakui kekalahannya. Empat hari kemudian, pasukan Makassar kalah oleh pasukan VOC dan Arung Palakka bersama Buton. Semua pasukan Makassar di bawah pimpinan Karaeng Bontomarannu ditawan pada sebuah pulau kecil di depan Kota Baubau yang dikenal dengan nama Pulau Makassar.