z-logo
open-access-imgOpen Access
DARI PAKU SAMPAI SUREMANA: SEJARAH BATAS SELATAN DAN UTARA MANDAR
Author(s) -
Abd. Rahman Hamid
Publication year - 2019
Publication title -
pangadereng
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2686-4355
pISSN - 2502-4345
DOI - 10.36869/pjhpish.v4i1.66
Subject(s) - humanities , medicine , philosophy
Artikel ini menjelaskan tentang sejarah batas wilayah Mandar sejak masa kerajaan dan kolonial, menggunakan metode penelitian sejarah. Bahan utama yang digunakan ialah sumber lokal (lontar Mandar) dan sumber kolonial khususnya lembaran negara. Hasil penelitian menemukan bahwa fondasi politik Mandar bermula dari konfederasi empat belas kerajaan-kerajaan di pesisir dan pedalaman akhir abad ke-16 atau awal abad ke-17, yang digunakan oleh pemerintah Hindia Belanda dalam penataan wilayah Mandar. Apabila pembentukan batas selatan Mandar terkait dengan kekuatan politik lain terutama Gowa dan Bone, maka batas utaranya dilakukan sendiri dengan menaklukkan Kaili. Batas selatan sampai Sungai Paku (dengan daerah Bugis) dan batas utara hingga Sungai Suremana (dengan daerah Kaili). Batas-batas itu juga digunakan oleh Provinsi Sulawesi Barat (terbentuk tahun 2004), sehingga dapat disimpulkan bahwa provinsi itu adalah nama baru dari Mandar.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here