
Hubungan Obesitas dengan Kejadian Asma
Author(s) -
Erika Maftuhatul
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal kesehatan dr. soebandi/jurnal kesehatan dr. soebandi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2527-7529
pISSN - 2302-7932
DOI - 10.36858/jkds.v7i2.115
Subject(s) - medicine , gynecology
Obesitas dan Asma termasuk penyakit kronik yang prevalensinya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa faktor menjelaskan hubungan antara Obesitas dan Asma yang menyebabkan penurunan sistem komplikasi paru, volume paru, dan diameter saluran napas perifer. Akibatnya, terjadi peningkatan hiperreaktivitas saluran napas, perubahan volume darah pulmoner, dan gangguan fungsi ventilasi perfusi. Peningkatan jaringan adiposit pada penderita Obesitas menyebabkan bertambahnya produksi sel-sel dan mediator inflamasi yang turut berperan untuk terjadinya Asma. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan Obesitas dengan kejadian Asma Di Poli Paru Rs Graha Sehat Kraksaan Probolinggo. Metode: penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional (hubungan/asosiasi), sampel penelitian ini berjumlah 83 responden. Hasil penelitian didapatkan P=0,000<0,005 dengan korelasi (r= - 389) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya: terdapat hubungan Obesitas dengan Kejadian Asma. Nilai r diinterprestasikan memiliki hubungan kuat, artinya berat badan yang termasuk dalam kategori berisiko, Obes I, Obes II akan lebih sering terkena penyakit Sistem Pernafasan seperti halnya penyakit Asma, hasil Beresiko sebanyak 15 orang (18,1%) dengan kategori tingkat Asma terkontrol baik sebanyak 12 orang (9,96%), Obesitas I sebanyak 49 orang (59,0%) dengan kategori Asma tidak terkontrol sebanyak 36 orang (29,88%) dan Obesitas II sebanyak 19 orang (22,9%) dengan kategori Asma tidak terkontrol 17 orang (14,11%).