z-logo
open-access-imgOpen Access
Konsep Taubat Dalam Al Qur'an
Author(s) -
Miftahus Surur
Publication year - 2019
Publication title -
kaca (karunia cahaya allah) : jurnal dialogis ilmu ushuluddin/kaca (karunia cahaya allah) : jurnal dialogis ilmu ushuluddin
Language(s) - Persian
Resource type - Journals
eISSN - 2597-6664
pISSN - 2252-5890
DOI - 10.36781/kaca.v8i2.3012
Subject(s) - humanities , physics , art , philosophy
Manusia – yang merupakan perpaduan dari dua unsur utama (nafsu dan akal) – tidak mungkin bisa luput dari kesalahan sepanjang hidupnya. Allah SWT – dengan rahmat-Nya – memberikan jalan keluar bagi manusia saat terlanjur melakukan suatu kesalahan, yaitu taubat, agar bisa kembali ke jalan yang benar. Perintah bertaubat disebutkan berkali-kali oleh al-Qur’an, sebagian berbentuk komunikasi langsung, sebagian lagi berbentuk narasi (cerita). Beberapa ayat menjelaskan tentang taubat yang diterima oleh Allah SWT. dan sebagian yang lain menegaskan taubat yang tidak diterima. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti ayat-ayat al-Qur’an yang berkenaan dengan taubat. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman yang utuh tentang konsep taubat perspektif al-Qur’an. Penelitian ini dilakukan dengan metode induktif, yaitu mengamati semua ayat-ayat tentang taubat dari berbagai macam literatur tafsir – untuk mendapatkan kesimpulan umum yang komprehensif. Hasilnya adalah bahwa – berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an – taubat tersusun dari empat unsur penting, yaitu penyesalan, segera menghentikan maksiat, memohon ampunan, dan tekad kuat untuk tidak mengulangi lagi di masa depan. Dari ayat-ayat yang lain penulis berhasil menyaring dua syarat taubat, yaitu taubat harus segera dilakukan dalam waktu dekat dalam arti yang sebenar-benarnya (tidak boleh ditunda-tunda) dan harus disertai meningkatkan amal-amal saleh.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here