Open Access
STRATEGI MEMBANGUN BUDAYA BACA (Studi Kasus di Kelas 4 Ahmad Dahlan SDIT Salsabila 2 Klaseman Ngaglik Sleman)
Author(s) -
Ahmad Safi’i
Publication year - 2018
Publication title -
abdau
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2685-0451
pISSN - 2622-3902
DOI - 10.36768/abdau.v1i2.15
Subject(s) - humanities , physics , art
Dalam Islam, perintah membaca menempati posisi utama, bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhamad SAW adalah perintah membaca. Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, idealnya minat bacanya tinggi. Namun fakta justru berkata sebaliknya. Rendahnya minat baca juga terjadi di Kelas 4 Ahmad Dahlan SDIT Salsabila 2 Klaseman, padahal perpustakaan sekolah sudah tersedia dengan aneka buku.Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan. Subyek penelitiannya adalah murid-murid kelas 4 Ahmad Dahlan SDIT Salsabila 2 Klaseman, guru, kepala sekolah dan wali murid.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab rendahnya minat baca anak dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Faktor intern berupa motivasi murid, namun faktor intern tersebut dipengaruhi oleh faktor ekstern, yaitu pendidikan di lingkungan keluarga, teman sebaya/bermain dan lingkungan sekolah. Lingkungan keluarga atau teman sebaya yang baik akan mengantarkan anak memiliki kebiasaan baik, termauk membaca. Sedangkan faktor ekstern di lingkungan sekolah meliputi empat hal: (1) waktu istirahat yang tersedia sedikit, (2) jarak antara kelas dan perpustakaan agak jauh, (3) kebanyakan teman sebaya mengisi waktu istirahat dengan bermain, dan (4) belum ada teladan pembiasaan ke perpustakaan dari guru.Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan budaya baca adalah: (1) memanfaatkan kebijakan kepala sekolah tentang literasi, (2) membuat pustaka kelas dengan desain indah, (3) menumbuhkan rasa memiliki putaka kelas, membuatnya bersama-sama dengan bahan dan buku dari anak-anak, (4) suplay buku dari perpustakaan kelas, (5) disediakan alat bermain (permainan duduk) di dekat pustaka kelas, (6) bekerja sama dengan wali murid, selalu membahas di pertemuan bulanan, (7) memberikan reward bagi yang rajin membaca, dan (8) mengumumkan hasil reward di depan teman-temannya, (9) guru memberikan teladan gemar baca.