Hubungan Nomophobia Dengan Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Payung Negeri Pekanbaru

Pada masa pandemi Covid 19 pembelajaran dilakukan dengan daring sehingga pelajar maupun mahasiswa sangat mengandalkan perangkat yang mudah untuk dibawa kemana saja yaitu smartphone perkembangan teknologi smartphone yang semakin pesat mempermudah segala aktivitas dan membuat individu khususnya mahasiswa merasa cemas bila jauh dari smartphone kejadian ini disebut nomophobia. Sedangkan normophobia dapat mengganggu konsentrasi belajar. Penelitian dilakukan di kampus Stikes Payung Negeri Pekanbaru dikarenakan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada 10 mahasiswa didapatkan 7 mahasiswa (70%) mengatakan merasa ketakutan, kecemasan, kegelisahan serta konsentrasi belajarnya terganggu ketika jauh dari ponsel. Tujuan penelitian ini untuk meneliti tentang hubungan  nomophobia dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa S1 STIKes Payung Negeri Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan teknik stratifed random sampling dengan sampel 133 responden. Desain penelitian Corelasi dengan pendekatan cross sectional. Instrumen berupa kuesioner nomophobia diambil dari berbagai sumber dan di lakukan uji validitas di D3 keperawatan Stikes Payung Negeri Pekanbaru. Hasil penelitian  normophobia tinggi 60,2 % dan konsentrasi belajar rendah 48,9%. P- value 0,00 dimana α=0,05 berarti p<α sehingga hipotesis alternatife (Ha) gagal ditolak, yang berarti ada hubungan Nomophobia dengan tingkat konsentrasi belajar pada mahasiswa.