z-logo
open-access-imgOpen Access
RELOKASI HIPOSENTER GEMPABUMI DONGGALA TAHUN 2018 MENGGUNAKAN METODE HYPORELOCATE
Author(s) -
Sigit Eko Kurniawan,
Febriani Saputri
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal meteorologi, klimatologi, dan geofisika/jurnal meteorologi klimatologi dan geofisika
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2598-8190
pISSN - 2355-7206
DOI - 10.36754/jmkg.v6i1.110
Subject(s) - physics , correlogram , forestry , mathematics , geography , statistics
Pada Jumat, 28 September 2018, pukul 17.02.44 WIB terjadi gempabumi yang berpotensi tsunami di daerah Donggala. BMKG mengeluarkan parameter gempabumi dengan magnitudo 7.7, lokasi 0.18 LS dan 119.85BT atau 26 km dari Utara Donggala. Gempabumi dengan kedalaman 10 km tersebut terjadi dengan mekanisme sesar mendatar akibat aktivitas sesar Palu-Koro dan diikuti oleh ratusan gempabumi susulan. Sesar Palu-Koro melintang dari Selat Makasar sampai pantai utara Teluk Bone memotong jantung kota Palu hingga ke sungai Lariang, Donggala. Studi ini akan merelokasi hiposenter gempabumi Donggala beserta gempabumi pendahulu dan susulannya menggunakan metode hypoRelocate. Relokasi ini menggunakan waktu tempuh mutlak dari 599 gempabumi, beda waktu tempuh relatif dari 2.492 pasangan gempabumi dan waktu dari 11 tumpukan coda cross-correlogram untuk selanjutnya diinversi dengan simulated annealing. Metode ini memiliki kelebihan berupa berupa pengurangan ketergantungan hasil relokasi pada lokasi absolut katalog dengan menyisir waktu tempuh mutlak, pembatasan jarak relatif antargempabumi dengan menggunakan perbedaan waktu tempuh dan koreksi jarak antargempabumi berdasarkan tumpukan coda cross-correlogram. Hasil relokasi menunjukan episenter gempabumi lebih mengumpul atau terfokus daripada posisi awal dan membentuk kluster yang berwujud sebuah bidang dengan luas sekitar 250 km × 85 km. Sebagian besar episenter setelah direlokasi bergeser dengan jarak 15‒20 km dan perubahan kedalaman gempabumi dominan kurang dari 10 km. Arah pergeseran episenter tersebar merata secara acak namun arah barat lebih sedikit dominan. Relokasi menggunakan hypoRelocate menunjukkan peningkatan kualitas yang cukup baik dengan turunnya nilai total residual setelah relokasi. Hasil validasi relokasi hypoRelocate dengan peta citra satelit ALOS-2 mode ScanSAR dan ALOS-2 PALSAR-2 menunjukan bahwa hasil relokasi berada pada bidang sesar akibat gempabumi.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here