
PRIORITAS ARAH PENEMPATAN TITIK PENGAMATAN KECEPATAN VERTIKAL DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN ANALISIS ANISOTROPI
Author(s) -
Muhammad Gilang Ramadhan,
Ayuna Santika Putri,
Andang Kurniawan,
Amir Mustofa Irawan
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal meteorologi, klimatologi, dan geofisika/jurnal meteorologi klimatologi dan geofisika
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2598-8190
pISSN - 2355-7206
DOI - 10.36754/jmkg.v5i3.76
Subject(s) - forestry , environmental science , geography
Keberadaan hutan sebagai paru-paru dunia berperan penting dalam menghasilkan gas oksigen. Pulau Kalimantan merupakan salah satu paru-paru dunia karena luas hutannya yang mencapai 40,8 juta hektar. Namun, pada saat ini kualitas dan kuantitas hutan di Pulau Kalimantan mengalami penurunan drastis akibat adanya deforestasi dan kebakaran hutan. Kebakaran hutan di Pulau Kalimantan menjadi sorotan dunia karena persebaran asapnya menyebabkan polusi udara di berbagai wilayah Indonesia. Dampak dari persebaran asap kebakaran hutan dipengaruhi oleh kecepatan angin vertikal pada daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menambah bahan pertimbangan dalam menentukan titik pengamatan kecepatan vertikal angin di Pulau Kalimantan, sehingga dapat diketahui prioritas sebaran penempatan titik pengamatan yang dapat digunakan sebagai upaya mitigasi persebaran asap kebakaran hutan. Data kecepatan angin vertikal Pulau Kalimantan pada bulan Juni sampai Oktober mulai tahun 2008 – 2017 disajikan dalam bentuk spasial. Analisis data angin tersebut menggunakan metode variogram permukaan dengan piranti lunak SAGA. Berdasarkan analisis anisotropi, diperoleh hasil bahwa pengamatan kecepatan vertikal angin di Pulau Kalimantan cenderung mempunyai prioritas arah Timur-Barat pada bulan Juni sampai Agustus, prioritas arah Tenggara-Barat Laut pada bulan September, dan prioritas arah Timur Laut-Barat Daya pada Bulan Oktober. Analisis dan pemodelan kecepatan angin vertikal pada Pulau Kalimantan secara umum mendapatkan pola dominan prioritas arah Timur-Barat, sehingga prioritas penempatan titik pengamatan kecepatan vertikal pada Pulau Kalimantan efektif jika membentuk pola oval yang memanjang dari Utara ke Selatan.