z-logo
open-access-imgOpen Access
PERILAKU PASANGAN USIA SUBUR DALAM KEPESERTAAN AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA DI MASYARAKAT BADUY
Author(s) -
Omo Sutomo
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal medikes
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2685-2195
pISSN - 2356-1718
DOI - 10.36743/medikes.v5i2.53
Subject(s) - physics , humanities , art
Keluarga Berencana mempunyai kontribusi yang besar terhadap upaya penurunan angka kemantian ibu melahirkan, karena keluarga berencana secara langsung akan menurunkan “rate” wanita yang hamil dan melahirkan, dan sekaligus juga berkontribusi terhadap “ratio” kematian ibu. Data atau informasi yang berkaitan dengan penggunaan alat kontrasepsi oleh Pasangan Usia Subur  di masyarakat Baduy yang berlokasi di kabupaten Lebak dengan karakteristik budaya yang unik dan masih tertutup dalam banyak hal termasuk dalam hal kesehatan dan keluarga berencana belum teridentifikasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang perilaku pasangan usia subur dalam kepesertaan sebagai akseptor keluarga berencana di masyarakat Baduy. Desain penelitian ini adalah peneltian kualitatif. Untuk memperoleh informasi yang diperlukan dilakukan wawancara mendalam terhadap enam orang informan kunci, dan sepuluh orang informan yakni ibu-ibu dalam katagori pasangan usia subur di wilayah suku Baduy. Data yang terkumpul diolah kemudian dilakukan analisis isi atau content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ditemukan ibu-ibu belum menjadi akseptor KB, pengetahuan informan tentang keluarga berencana masih sangat terbatas/rendah. Untuk memperoleh pelayanan kontrasepsi ibu-ibu memanfaatkan posyandu yang berada di hampir semua kampung. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan sebagian besar pasangan usia subur mengunakan suntik. Pemerintah desa mendukung upaya program keluarga berencana di wilayah Baduy, dengan memberikan dukungan berupa penyedian tempat posyandu dan kader dalam membantu kegiatan posyandu. Kepada Puskesmas Cisimet perlu kiranya meningkatkan promosi kesehatan berupa pendidikan kesehatan/penyuluhan kesehatan yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan melibatkan para tokoh masyarakat dan “Jaro” atau kepala desa dalam kagiatan yang berkaitan dengan upaya kesehatan dan keluarga berencana, sehingga informan secara bertahap memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku untuk menerima program keluarga berencana sesuai kebutuhannya

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here