z-logo
open-access-imgOpen Access
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI PADA SISWI KELAS VII SMPN 2 DESA TAMBAK BAYA KECAMATAN CIBADAK KABUPATEN LEBAK TAHUN 2017
Author(s) -
Suhartini Suhartini,
Ahmad Ahmad
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal medikes
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2685-2195
pISSN - 2356-1718
DOI - 10.36743/medikes.v5i1.48
Subject(s) - gynecology , medicine
Pada undang-undang Kesehatan No 36 tahun 2009 dikatakan bahwa pemeliharaan kesehatan remaja diarahkan  untuk mempersiapkan kaum remaja  menjadi orang dewasa  sehat serta  produktif  baik dari sisi sosial maupun ekonomi.  Data Riskesdas 2013 menggambarkan provinsi Banten adalah  salah satu provinsi dengan  prevalensi remaja usia 13-15 tahun sangat kurus (IMT/U) diatas prevalensi nasional. Hasil penelitian Indah dkk diketahui bahwa; hasil pengukuran IMT/U 11,3% anak sekolah dasar tergolong sangat kurus dan kurus sebesar 6,5%. Hasil penelitian oleh Suhartini di SMPN2 Tambak Baya, diketahui bahwa 63%  siswi status gizinya  kurang dari normal. Penjajakan awal siswi kelas VII di SMPN 2 Tambak Baya ada 111 orang, namun kondisi status gizi remaja  belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran  status gizi bagi remaja putri serta faktor-faktor yang berpengaruh. Metodelogi penelitian ini menggunakan desain  “crossectional” Populasi penelitian adalah  siswi kelas VII SMPN Cibadak Kabupaten lebak . Dari 111 orang yang berhasil di data  92 orang, sampel penelitian sama dengan populasi. Tehnik pengambilan sampel secara purporsiv..Penelitian dilaksanakan  dari bulan Mei sampai November 2017. Hasil penelitian menunjukkan masih ditemukan status gizi remaja putri < normal  29,3%, pendidikan ibu < SLTP 82,6%, Pekerjaan Ayah sebagian besar non PNS 98,9%. Pendapatan < UMR sebanyak 88%, Pola makan siswi < 3 kali dalam sehari 55,4%. Pengetahuan siswi kurang tentang gizi remaja sebanyak (90,2%). Ada hubungan bermakna antara pendapatan dengan status gizi 0,694  artinya pendapatan orang tua dapat mencegah  status gizi < normal. Ada hubungan antara pengetahuan  dengan keadaan gizi remaja putri  OR 1,5  artinya siswi dengan pengetahuan kurang tentang gizi remaja berisiko  1,5 kali lipat  mengalami gizi kurang Kepada pihak sekolah disarankan  dapat menyampaikan  informasi formal melalui mata pelajaran terkait disekolah, mendatangkan nara sumber, serta menyebarluaskan informasi gizi bagi remaja putri melalui buku saku, brosur, leaflet , poster. Kepada puskesmas diharapkan dapat memberikan penyuluhan gizi remaja, menyebarluaskan informasi tentang status gizi remaja putri melalui poster, brosur, leaflet, dan melakukan kegiatan rutin  penjaringan kesehatan terhadap remaja putri, melalui pengukuran BB,TB berkala, dan bila memungkinkan memberikan Makanan Tambahan dan TabletTambah Darah  bekerjasama dengan komite sekolah, Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here