z-logo
open-access-imgOpen Access
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI KELAS VIII SMPN 2 DESA TAMBAK BAYA KECAMATAN CIBADAK KABUPATEN LEBAK TAHUN 2016
Author(s) -
Suhartini Suhartini
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal medikes
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2685-2195
pISSN - 2356-1718
DOI - 10.36743/medikes.v4i1.74
Subject(s) - humanities , physics , gynecology , medicine , art
Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada seorang wanita. Usia menarche dapat bervariasi pada setiap individu. Secara umum usia menarche terjadi pada usia 12-15 tahun, pada usia ini pendidikan yang ditempuh adalah SMP. Dalam 100 tahun terakhir, usia menarche telah bergeser ke usia yang lebih muda. Semmel weiss menyatakan bahwa 100 tahun yang lalu usia gadis-gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15-19 tahun. Sekarang usia gadis remaja pada waktu menarche bervariasi lebar, yaitu antara 10-16 tahun tetapi rata-rata 12,5 tahun. Hasil penjajakan awal melalui wawancara dengan pengelola program UKS di puskesmas Mandala dikemukakan bahwa belum pernah dilakukan penelitian terkait usia menarche pada siswi kelas VIII SMPN 2 desa Tambak Baya  kabupaten Lebak yang termasuk ke dalam di wilayah kerja puskesmas Mandala.  Penelitian ini bertujuan untuk meanganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan usia menarche pada siswi kelas VIII SMPN 2 desa Tambak Baya kecamatan Cibadak kabupaten Lebak tahun 2016.  Metodelogi penelitian ini menggunakan desain  “crossectional” Populasi penelitian adalah seluruh siswi kelas VIII SMPN 2 desa Tambak Baya kecamatan  Cibadak kabupaten Lebak berjumlah 100 orang, Sedangkan sampel penelitian sama dengan populasi. Tehnik pengambilan sampel secara purporsive sesuai dengan tujuan penelitian ditujukan kepada siswi saja. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2016 sampai  Nopember 2016. Pada  penelitian ini penulis akan mengkaji lebih dalam tentang  usia menarche pada wilayah pedesaan, karena dari beberapa penelitian terdahulu dilakukan diwilayah perkotaan. Hasil Penelitian menunjukkan sebagian besar siswi menarche >12 tahun (65%), Hampir seluruhnya pendidikan ibu ≤ SLTP  (97%), sebagian besar usia menarche ibu   > 12 tahun (82%), sebagian usia pengenalan komunikasi HP usia > 10 tahun (67%), sebagian besar  sumber informasi menarche diperoleh  melalui media  non formal (77%), hampir seluruh siswi aktifitas fisik olah raga ≤ 2 kl per minggu  (96%), sebagian besar status gizi siswi ≤ Kurang (63%). Ada hubungan bermakna antara sumber informasi dengan usia menarche (OR 0,3).Ada hubungan bermakna antara status gizi dengan usia menarche (OR 2,5). Tidak ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu, usia menarche ibu, usia pengenalan media komunikasi HP, aktivitas olah raga dengan usia menarche. Hasil analisis faktor risiko usia menarche diketahui ada hubungan bermakna antara sumber informasi dan  status gizi dengan usia menarche. Kepada pihak sekolah disarankan untuk memberikan informasi formal melalui mata pelajaran terkait kesehatan reproduksi disekolah, mendatangkan nara sumber, serta menyebarluaskan informasi formal tentang menarche melalui buku saku, brosur, Leaflet. Kepada puskesmas diharapkan dapat  menyebarluaskan informasi tentang menarche melalui penyuluhan, poster, brosur, leaflet, dan lainnya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here