
KAJIAN RETROSPEKTIF PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DAN CHIKUNGUNYA DI KOTA TANGERANG DALAM 10 TAHUN (2003-2013)
Author(s) -
Aminah Aminah,
Makhabbah Jamilatun
Publication year - 2015
Publication title -
jurnal medikes
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2685-2195
pISSN - 2356-1718
DOI - 10.36743/medikes.v2i1.145
Subject(s) - medicine , gynecology , dengue hemorrhagic fever , dengue fever , virology , dengue virus
Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya merupakan penyakit viral endemis bersumber nyamuk di Indonesia.Organisasi kesehatan dunia WHO tahun 2009 mengelompokkan demam berdarahmenjadi demam berdarah ringan dan tiga kriteria demam berdarah berat yaitu Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Sindrom Syok Dengue (SSD)[1]. Data sekunder berupa laporan kasus penyakit yang diterima/ditangani puskesmas dan laporan pemeriksaan laboratorium terkait DBD dan Chikungunya selama sepuluh tahun dikumpulkan dan disajikan secara deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan desain eksploratif pada kasusDBD-Chikungunya di Kota Tangerang tahun 2003-2013. Instrumen penelitian yang digunakan berupa buku bantu DBD yang dibuat oleh penanggung jawab Program pemberantasan DBD di Puskesmas Kota Tangerang tahun 2003-2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Puskesmas yang ada di wilayah Kota Tangerang yang berjumlah 32 Puskesmas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah tujuh Puskesmas yang terdiri dari dua Puskesmas dengan data lengkap mulai 2003 dan lima Puskesmas dengan data kurang lengkap. Pengumpulan data dilakukan secara langsung peneliti dengan menelaah catatan/data yang ada dalam buku bantu DBD di Puskesmas Kota Tangerang mulai tahun 2003 hingga 2013. Data yang dikumpulkan sesuai dengan variabel yang menjadi fokus penelitian yaitu data tentang kejadian DBD dan Chikungunya baik yang baru suspek maupun yang sudah dikonfirmasi.Data disalin dari buku bantu DBD ke dalam format digital untuk selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data menggunakan perangkat lunak dalam komputer. Dari hasil analisis yang dilakukan, berikut simpulan yang dapat ditarik: Pencatatan Kasus DBD-Chikungunya di Puskesmas belum tertata dengan baik dan belum seragam. Masih terjadi banyak kasus DBD-Chikungunya yang tercatat di Kota Tangerang. Rata-rata frekuensi DBD-Chikungunya tinggi terjadi pada dua trimester pertama. Perkembangan penyakit DBD-Chikungunya dari tahun ke tahun tidak seragam.