z-logo
open-access-imgOpen Access
SEJARAH TARI LULO PADA MASYARAKAT SUKU TOLAKI KELURAHAN ALANGGA KECAMATAN ANDOOLO KABUPATEN KONAWE SELATAN (1800-1996)
Author(s) -
Ahmad Aldin B Ahmad Aldin B,
Pendais Hak Pendais Hak
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal penelitian pendidikan sejarah uho
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2502-6674
DOI - 10.36709/jpps.v4i1.7338
Subject(s) - humanities , physics , art
ABSTRAK: Subtansi penelitian ini mengacu pada tiga aspek permasalahan dasar (1) menjelaskan latar belakang Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki di Kelurahan Alangga Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan (1800-1996). (2) Menjelaskan perubahan Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki Kelurahan Alangga Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan. (3) Menjelaskan Nilai-nilai yang terkandung dalam Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki Kelurahan Alangga Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan (1800-1996). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan prosedur mengacu pada Helius Sjamsuddin, yang terbagi tiga tahapan yaitu: (1) Heuristik (pengumpulan data), (2) Kritik sumber (verifikasi data), (3) Historigrafi.     Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Sejarah Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki di Kelurahan Alangga Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan merupakan salah satu tradisi masyarakat Suku Tolaki yang memiliki sejrah yang sangat panjang, Berawal dari kegiatan masrakat Suku Tolaki merontokkan bulir padi dari tangkainya, yang disebut “molulowi” kemudian dari gerakan ini, dan rasa persaudaraan dari masyarakat yang sangat tinggi kemudian melahirkan satu  karya dalam bentuk tari yang disebut “Lulo”/”Molulo” yang tentunya sangat di sakralkan pada saat itu sebagai satu tradisi sebelum pembukaan lahan pertanian sebagai tempat penanaman padi, atau sesudah panen sebagai bentuk dari rasa syukur masyarakat atas hasil yang di dapat. Penamaan Lulo di adopsi dari bahasa tolaki yaitu kata “Molulowi”, dan terbagi dari tiga suku kata Mo-Lulo-Wi, “Mo” merupakan awalan yang berarti mengerjakan sesuatu pekerjaan, “Lulo” berarti menginjak-injak sesuatu sesuatu secara bergantian kiri dan kanan  dan kata “Wi”  berarti menegaskan  suatu pekerjaan pada kata dasarnya. Kegunaan Tari Lulo pada masyarakat Suku Tolaki pada masa lampau yaitu sebagai suatu ritual dalam pembukaan lahan agar dijauhkan dari petaka seperti gangguan makhluk halus dan hama tanaman sekaligus agar penghuni hutan tidak mengganggu baik tanaman atau pemilik lahan, selain itu pada masa lampau Tari Lulo juga digunakan untuk satu ritual pesta panen sebagai bentuk rasa syukur atas hasil yang didapatkan. Nilai-Nilai sosial budaya yang terkandung dalam Tari Lulo adalah: (1) Nilai etika, (2) Nilai solidaritas, (3) Nilai historis. Kata Kunci: Perubahan, Nilai-Nilai, Tari Lulo

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here