Open Access
Observasi Perubahan Resistansi Batang Pentanahan Dengan Penambahan Limbah Kelapa Sawit
Author(s) -
Ilham Nataya,
Muhammad Abu Bakar Sidik
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal rekayasa elektro sriwijaya
Language(s) - Bosnian
Resource type - Journals
ISSN - 2716-4063
DOI - 10.36706/jres.v2i2.32
Subject(s) - physics
Sistem pentanahan digunakan sebagai sistem pengamanan bagi perangkat listrik dan manusia apabila terjadi gangguan internal seperti tegangan lebih. [1] [13]. Faktor yang mempengaruhi nilai tahanan jenis tanah ialah komposisi zat – zat kimia dalam tanah, kandungan kadar air dalam tanah, dan temperatur tanah [4].Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan nilai sistem pentanahan jika diberikan zat aditif bentonit dan abu limbah kelapa sawit memiliki nilai sistem pentanahan yang cenderung lebih kecil dari nilai sistem pentanahan tanpa bantuan zat aditif. Nilai tertinggi sistem pentanahan dengan zat aditif yaitu elektroda 2 dengan nilai 600 Ω. Terendah berada pada elektroda 1 dengan nilai 330 Ω. Sedangkan nilai tertinggi sistem pentanahan tanpa zat aditif yaitu elektroda 3 dengan nilai 890 Ω. Terendah berada pada elektroda 1 dengan nilai 590 Ω. Sistem pentanahan tanpa menggunakan zat aditif memiliki nilai kelembaban yang rendah mengakibatkan nilai sistem pentanahannya tinggi. Sedangkan nilai kelembaban yang menggunakan zat aditif mempunyai nilai yang tinggi mengakibatkan nilai sistem pentanahannya rendah. Nilai kelembaban tertinggi tanpa menggunakan zat aditif adalah 78 % dengan nilai sistem pentanahan sebesar 890 Ω, dan nilai kelembaban terendah adalah 50 % dengan nilai sistem pentanahan sebesar 720 Ω. Sedangkan nilai kelembaban tertinggi menggunakan zat aditif adalah 92 % dengan nilai sistem pentanahan sebesar 370 Ω, dan nilai kelembaban terendah adalah 66 % dengan nilai sistem pentanahan sebesar 330 Ω.