
EVALUASI AKTIVITAS PEMUATAN LUMPUR PADA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA
Author(s) -
R. Saweni,
Yuniar Siska Novianti,
Karina Shella Putri
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal pertambangan
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2549-1008
DOI - 10.36706/jp.v5i2.327
Subject(s) - physics , kuala lumpur , mathematics , forestry , geography , business , marketing
Lumpur merupakan batuan sedimen berbutir halus yang memiliki kandungan utama berupa lempung dan lanau. Ukuran butirannya dapat mencapai 0.0625 mm (0.0025 inci). Pada umumnya proses pemindahan lumpur pada kegiatan penambangan dapat menggunakan slurry pump, namun untuk memanfaatkan ketersediaan alat mekanis perusahaan mencoba menggunakan metode load-haul-dump sebagai alternatif dalam melakukan pemindahan lumpur dari pit penambangannnya. Sehingga diharapkan kegiatan ini dapat membantu kegiatan pemindahan lumpur dan dapat bekerja dengan efektif dan ekonomis untuk dapat dipertimbangkan keberlanjutannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan aktual di lapangan untuk mendapatkan keserasian penggunaan alat angkut dan alat gali muat. Adapun metodologi yang digunakan adalah menghitung dan membandingkan produktivitas dari masing-masing alat gali. Proses pemuatan lumpur menggunakan 2 cara yaitu, single digger dan double digger, peralatan yang digunakan berupa alat gali muat excavator Hitachi EX1200 dengan kapasitas 6.7m³ dan alat angkut Komatsu HD465-7 dengan kapasitas 20m³. Dari hasil perhitungan produktivitas rata-rata aktual alat gali muat diperoleh yang terendah dengan metode double digger sebesar 288.10m³/jam pada tanggal 26 September 2019 dan yang tertinggi dengan metode single digger sebesar 495.80m³/jam pada tanggal 28 September 2019. Faktor yang paling berpengaruh pada kegiatan loading lumpur dan pembuatan tanggul pada produktivitas adalah delay time sebesar -0.997 berdasarkan nilai korelasinya. Dengan berbagai hambatan yang terjadi sehingga dapat memperkecil waktu kerja efektif yang mengakibatkan efisiensi kerja dan produktivitas rendah.