z-logo
open-access-imgOpen Access
Politik Pergerakan Soekarno Saat Pengasingannya di Bengkulu Tahun 1938-1942
Author(s) -
Novita Dwi Anggraeni,
Ira Miyarni Sustianingsih,
Sarkowi Sarkowi
Publication year - 2021
Publication title -
criksetra (palembang)/criksetra
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-9620
pISSN - 1978-8673
DOI - 10.36706/jc.v10i2.12567
Subject(s) - theology , humanities , political science , art , philosophy
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan politik pergerakan Soekarno saat pengasingannya di Bengkulu tahun 1938-1948. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Sejarah (historis) dengan menganalisis sumber-sumber yang berkaitan dengan politik pergerakan Soekarno saat pengasingannya di Bengkulu. Langkah-langkah yang digunakan antara lain: Heuristik (mengumpulkan data), Kritik Sumber (pengujian data), Interpretasi (Menafsifkan data), dan Historiografi (penulisan hasil penelitian). Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik pergerakan Soekarno saat pengasingannya di Bengkulu tahun 1938-1942 antara lain Soekarno berhasil menanamkan pengaruhnya dan menyebarkan gagasan nasionalisme di dalam berbagai kegiatan. Dalam organisasi Muhammadiyah soekarno berhasil menyelenggarakan konferensi se-sumatera muhammadiyah yang diberi nama konferensi daeratul kubra yang mempunyai tujuan selain meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran Soekarno juga menyampaikan pesan-pesan nasionalisme, memimpin dan membuat naskah teater yang mempunyai makna syarat akan perjuangan dan paham nasionalisme, membentuk klub debat cerdas sebagai wadah berfikir kritis masyarakat Bengkulu, selain itu Soekarno juga menjadi pelopor sekaligus pemersatu masyarakat Bengkulu dalam proses perenovasi Masjid Jamik Bengkulu.Kata Kunci: Politik, Pergerakan, Soekarno, Bengkulu. Abstract: This study aims to describe the politics of Soekarno movement during his exile in Bengkulu in 1938-1948. The research method used in this research is historical research by analyzing sources related to the politics of Soekarno movement during his exile in Bengkulu. The steps used include: Heuristics (collecting data), source criticism (data testing), interpretation (interpreting data), and historiography (writing research results). The results showed that the political movement of Soekarno during his exile in Bengkulu in 1938-1942, among others, Soekarno succeeded in instilling influence and spreading the idea of nationalism in various activities. In the Muhammadiyah organization, Soekarno succeeded in holding a conference throughout the Sumatran Muhammadiyah which was named the Daeratul Kubra Conference which had the aim in addition to improving the quality of education and teaching Soekarno also conveyed messages of nationalism, led and made theater texts which had the meaning of the conditions for struggle and nationalism understanding smart debate club as a forum for critical thinking of the people of Bengkulu, besides that Soekarno was also the pioneer and unifier of the Bengkulu people in the process of renovating the Jamik Bengkulu Mosque.Keywords: Politic, Movement, Soekarno, Bengkulu.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here