
MENAKAR KEKAFIRAN BERFIKIRTERHADAP KEBERADAAN PEREMPUAN DALAM SEJARAH PERADAMAN MANUSIA
Author(s) -
Abubakar Muhammad Nur
Publication year - 2017
Publication title -
dialektika/dialektika: jurnal ekonomi dan ilmu sosial
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2598-781X
pISSN - 2502-4094
DOI - 10.36636/dialektika.v2i2.247
Subject(s) - civilization , islam , dignity , gender studies , sociology , political science , humanities , art , philosophy , law , theology
AbstrakSebelum datangnya peradaban Islam, keberadaan perampuan hanya sebagai“sperpac†bagi kaum laki-laki. Suara dan jeritan perempuan dikala itu “tubuh-kuse-akan bukan milik-kuâ€. Teori sosial memposisikan “martabat†perempuan danlaki-laki memiliki “kesetaraan†dalam peran dan fungsi, di berbagai ruang. Islammemposisikan “derajat†laki-laki dan perempuan sesuai dengan kodratnya,adanya “keseimbangan†peran dan fungsi di berbagai ruang primer. Meretaskembali kekafiran berfikir terhadap peran dan fungsi perempuan, sehingga tidaksalah faham atau fahamnya yang salah terhadap keberadaan perempuan didalam zona kaum Adam.Kata kunci: “kekafiran berfikir, perempuan, peradaban manusiaâ€.AbstractBefore the coming of the islamic civilization, the existence of women is just as“spread†for the male voice and the cry of women compensation whenever it “MyBody Seems By Not Mineâ€. Social theory position “Dignity†women and menhave “Equality†in this role and function in various space, Islam position“Degrees†of men and women in accordance with his nature, the existence of“Balance†role and function in the the share of primary space. Hack back indisbelief thinkink about the role and function of women, so as not to ceusemisunderstanding or misinterpretation of the presence of women in the male zone.Keywords: Unibeliever Think, Woman, Human Civilization.