z-logo
open-access-imgOpen Access
ISU KEBIJAKAN TRANS PACIFIC PARTNERSHIP DALAM KAMPANYE CALON PRESIDEN AMERIKA 2016 DAN RELEVANSINYA BAGI INDONESIA
Author(s) -
Imron Rosyadi Hamid
Publication year - 2018
Publication title -
dialektika/dialektika: jurnal ekonomi dan ilmu sosial
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2598-781X
pISSN - 2502-4094
DOI - 10.36636/dialektika.v1i2.64
Subject(s) - political science , general partnership , humanities , art , law
Sejak ditandatanganinya Trans Pacific Partnership (TPP) oleh Pemerintahan Obama pada Bulan Pebruari 2016, kelompok yang anti dan pro TPP muncul selama kampanye presiden Amerika Serikat. Baik Hillary Clinton maupun Donald Trump sama-sama menyuarakan untuk melawan kesepakatan Trans Pacific Partnership. Penelitian ini menjelaskan peranan platform partai baik Platform Partai Republik 2016 maupun Patform Partai Demokrat 2016 sebagai timbangan untuk mencari informasi penting yang berhubungan dengan isu Trans Pacific Partnership selama kampanye presiden Amerika Serikat Tahun 2016. Di pihak lain, setelah pertemuannya dengan Presiden Obama di Bulan Oktober 2015 di Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia siap bergabung dengan Trans Pacific Partnership. Dengan menggunakan Teori Dependensia, penelitian ini akan menjelaskan mengapa sebuah kesepakatan perdagangan bebas seperti Trans Pacific Agreement harus diukur dengan kepentingan nasional sebelum diterapkan sebagai sebuah kebijakan pemerintahan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here