z-logo
open-access-imgOpen Access
<p>Representasi Feminisme pada Lirik Lagu Dangdut Koplo Jawa: Analisis Wacana Kritis Van Dijk (<em>Feminism on Javanese Koplo Dangdut Songs: A Critical Discourse Analysis of van Dijk</em>)</p>
Author(s) -
A Herlianto
Publication year - 2021
Publication title -
jalabahasa
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2615-6032
pISSN - 1858-4969
DOI - 10.36567/jalabahasa.v17i1.709
Subject(s) - humanities , feminism , art , sociology , gender studies
Penelitian ini menginvestigasi representasi feminisme pada lagu dangdut koplo Jawa. Tidak banyak yang mengkaji lagu dangdut koplo Jawa dari perspektif feminisme. Padahal, secara historis, Jawa memiliki agen-agen pergerakan untuk feminisme yang secara faktual seharusnya mempengaruhi kesusastraan dan kesenian Jawa. Ada lima lagu dalam bentuk transkrip sebagai data yang diperoleh dengan mentranskripsi lagu dangdut koplo Jawa dari YouTube. Data lalu dianalisis dengan menggunakan analisis wacana kritis van Dijk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu-lagu dangdut koplo Jawa merepresentasikan kesetaraan perempuan terhadap laki-laki. Peran perempuan diungkapkan tidak lagi sebagai second sex, yang sepenuhnya sebagai ibu rumah tangga, tetapi mereka memiliki kesempatan untuk memilih masa depan secara independen. Sementara itu, feminisme dinyatakan secara langsung dan tidak langsung di dalam lagu dengan menggunakan bahasa kiasan dalam bentuk metafora.This research investigated the representation of feminism in Javanese koplo dangdut song. These songs have got little attention in terms of feminism representation. Meanwhile, historically, Javanese society has factual agents of movement for feminism who should be influencing to the Javanese arts and literature.There arefive transcriptions of the songs as the data which collected by transcripting the songs from YouTube. The collected data were then analysed by applying van Dijk frame work of critical discourse analysis. The results show that most of the songs present gender equality between men and women. The role of women is not only presented as the second sex or as mainly a house wife, but they have opportunities to choose their own future life independently. This condition is suggested by using indirect language or using metaphoric expressions.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here