z-logo
open-access-imgOpen Access
METAFORA SEKSUAL DALAM <em>SERAT CENTHINI</em> SEBAGAI WUJUD REPRESENTASI AJARAN KESEMPURNAAN HIDUP MASYARAKAT JAWA
Author(s) -
Nurnaningsih Nurnaningsih
Publication year - 2020
Publication title -
alayasastra
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2615-6024
pISSN - 1858-4950
DOI - 10.36567/aly.v16i1.534
Subject(s) - humanities , art
ABSTRAKMetafora seks dalam Serat Centhini termasuk bahasa figuratif. Bahasa sebenarnya sebuah tanda yang mencerminkan pola pikir, pandangan hidup atau pandangan dunia masyarakatnya. Tujuan penelitian ini adalah menemukan ajaran kesempurnaan hidup di balik metafora seks dalam Serat Centhini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mitologi Roland Barthes tentang signifikasi makna. Sumber data dalam penelitian ini adalah Serat Centhini berupa tulisan Latin terdiri dari 12 jilid diterbitkan oleh Karkono Kamajaya melalui Yayasan Centhini tahun 1986 dan narasumber. Datanya berupa data kebahasaan yang berwujud larik yang ada berikut metaforiknya, terutama yang mengandung metafora seksual dan transliterasi hasil wawancara. Hasil penelitian ditemukan bahwa ajaran seks dalam SC yang diwujudkan dengan gaya bahasa metafora sebenarnya mencerminkan pandangan hidup masyarakat Jawa. Manusia hendaknya selalu sadar akan bibit kawite 'asal mulanya' dan harus berupaya memaknai makna hidup ini untuk menuju kesempurnaan hidup atau manunggaling kawula Gusti. Konsep ini dalam SC sering diungkapkan dengan bahasa yang arkais, indah, dan santun.Kata kunci: metafora seksual, Serat Centhini, ajaran hidup ABSTRACT Sex metaphor in Serat Centhini (SC) is included in  figurative language. Language is actually a sign that reflects the mindset, outlook on life or world view of the people. The purpose of this study is to find the teachings of the perfection of life behind the sex metaphor in SC. This type of research is qualitative research and the method used is descriptive qualitative. The theory used in this research is Roland Barthes's mythology about the significance of meaning. The data source in this research is SC in the Latin writing consists of 12 volumes published by Karkono Kamajaya through Centhini Foundation in 1986 and information from some  informants. The data is linguistic data in the form of an array and its metaphorics, especially that is containing the metaphors of sexual tools and the results of interviews. Sexual intercourse taught in SC with metaphorical language style reminds that humans should always be aware of bibit kawite ‘the origin of marriage'  and must try to interpret the meaning of life in order to achieve the perfection of life ‘manunggaling kawula Gusti.’ This concept in SC is often expressed in an archaic, beautiful, and polite language.Keywords: sexual metaphors, Serat Centhini, teachings of life

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here