z-logo
open-access-imgOpen Access
PERBANDINGAN PENGGUNAAN BATU PECAH DAERAH LINGUT OKUT DAN DAERAH GUNUNG BATU OKUS SEBAGAI MATERIAL CAMPURAN ASPALT CONCRETE WEARNING COURSE (AC WC) SEBAGAI PERKERASAN JALAN
Author(s) -
Asrullah Asrullah,
Syahruddin Syahruddin
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal teknik sipil/jurnal teknik sipil
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2686-6676
pISSN - 2089-2942
DOI - 10.36546/tekniksipil.v10i1.451
Subject(s) - physics , humanities , art
Aspal beton merupakan   salah satu jenis dari lapis perkerasan konstruksi perkerasan   lentur. Campuran   beton aspal tersebut terdiri atas agregat kasar, agregar   halus, filler   dan menggunakan aspal sebagai bahan pegikat. Filler yang biasa disebut juga bahan pengisi dapat diperoleh dari hasil pemecahan batuan secara alami maupun buatan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan material untuk pembuatan aspal beton jenis SC-WC sumber material sangat menentukan. Sumber material yang digunakan untuk kebutuhan pembuatan aspal beton jenis AC WC ada yang didatangkan dari luar daerah sumsel yaitu batu pecah dari merak dan ada juga yang bersumber dari dalam sumatera sendiri yaitu batu ex Lahat kabupaten Lahat, ex Lingut kabupaten OKUT dan ex Martapura OKUS yang diantaranya adalah dari desa Gunung Batu. Dalam penelitian ini batu pecah diambil dari desa Lingut OKUT dan desa Gunung Batu OKUS. Dari 2 lokasi material yang digunakan, nilai dari komponen untuk AC WC terdapat perbedaan tetapi memenuhi standar yang disyaratkan diantaranya nilai kadar aspal optimum 6,00 % dan Bulk Density Standar 2,269 (gg/cc) untuk lokasi desa Lingut OKUT, sedangkan untuk lokasi desa Gunung Batu kadar aspal optimum 5,95 % dan bulk Density Standar 2,272 (gg/cc). Perbedaan yang terjadi dikarenakan sumber batu ada yang berasal dari bukit (di darat) dan ada yang berasal dari dalam sungai.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here