
Pengaruh Penambahan Pektin Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Linn)Pada Pembuatan Edible Film Terhadap Karakteristik Fisik Dan Mekanik Di Fillet Ikan
Author(s) -
Tusniyawati Tusniyawati,
Rosyid Ridho,
Qurrata Ayun
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal crystal
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2685-7065
DOI - 10.36526/jc.v2i1.925
Subject(s) - food science , physics , chemistry
Edible film merupakan lapisan tipis yang dapat diletakkan di atas permukaan produk makanan untuk penghalang bagi CO2 dan O2dan sebagai salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan makanan. Edible film dapat disintesis dari bahan diopolimer pektin. Pektin diperoleh dari ekstraksi kulit pisang kepok (Musa paradisiacal linn) dan penambahan larutan etanol 96% dalam filtrat ekstraksi. Massa tetap yang digunkan dalam penelitian ini adalah berat kulit pisang kepok 6 g, pelarut asam klorida (HCl) sebanyak 0,05 M dengan pengenceran 200 mL aquades dan variasi suhu dalam proses ekstraksi yaitu (700C, 750C, 800C, 850C, dan 900C). Penambahan platicizer dan variasi konsentrasi gliserin dilakukan untuk memperbaiki karakteristik fisik dan mekanik film pektin kulit pisang kepok. Sehingga memahami karakter polipropilen. Hasil ekstraksi yang digunakan untuk pembuatan edible film pada suhu 850C yaitu 25,21% . Karakteristik sifat fisik dan mekanik edible film pektin kulit pisang kepok menunjukkan bahwa penambahan konsentarasi gliserin berpengaruh terhadap nilai ketebalan tertinggi yaitu 70,56 mm dengan konsentrasi gliserin 12 g, nilai kelarutan yang konstan terlihat pada gliserin 3 g dan 6 g yaitu 0,6% dengan waktu (2:07 dan 2:25), nilai susut bobot tertinggi 19,31% pada konsentrasi gliserin 6 g, kadar air diperoleh nilai terendah 120 % konsentrasi gliserin 9 g. Hasil gugus fungsional FT-IR menunjukkan bahwa ekstraksi yang dihasilkan adalah pektin dan uji SEM menunjukkan perbandingan permukaan film dengan konsentrasi 6 g dan 12 g tidak rata karena proses pembuatan yang tidak homogen.