
PENURUNAN TSS DAN PHOSPAT AIR LIMBAH PUSKESMAS JANTI KOTA MALANG DENGAN WETLAND
Author(s) -
Desak Made S,
Sugito Sugito
Publication year - 2013
Publication title -
waktu
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2715-4947
pISSN - 1412-1867
DOI - 10.36456/waktu.v11i1.889
Subject(s) - physics , environmental science
Sarana dan pengolahan air limbah merupakan satu permasalahan lingkungan. Airlimbah yang langsung dibuang ke badan air tanpa diolah terlebih dahulu maka akan menimbulkandampak berupa penurunan kulaitas lingkungan, gangguan kesehatan, gangguan terhadap biotaperairan juga ganguan estetika. Oleh karena itu, sarana IPAL menjadi keharusan untuk dipenuhioleh institusi penghasil air limbah.Sistem pengolahan limbah yang ada sangat bervariasi yaitu dari yang sangatsederhana sampai dengan yang berteknologi tinggi. Salah satu teknologi pengolahan air limbahyang sangat mudah dari segi desainnya, murah pembiayaannya, serta dalam pengoperasiannyatidak memerlukan tenaga ahli, tetapi memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menurunkanpolutan adalah dengan sistem wetlandPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui penurunan kandungan TSS dan Phospatair limbah dengan sistem wetland yang menggunakan reaktor dengan tanaman melati air(Echinodorus Palaepolius), dan reaktor yang ditanami bambu air (Eqisentum hymle) denganmengambil lokasi di Puskesmas Janti Kota Malang. Untuk mengetahui penurunan kandunganTSS dan Phospat digunakan 2 ( dua) Reaktor dimana Reaktor I ditanami dengan melati air danReaktor II ditanami dengan bambu air.Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Reaktor dengantanaman melati air mampu meremovel TSS sebanyak 34 mg/l dan Reaktor dengan tanamanbambu air mampu menurunkan kandungan TSS sebanyak 33 mg/l. Penurunan yang optimumterjadi pada hari ke 5(lima). Untuk Reaktor dengan melati air mampu menurunkan kandunganphospat 2,73 mg/l sedangkan reaktor dengan bambu air mampu menurunkan kandungan phospatsebanyak 2,31 mg/l.