
Partisipasi Masyarakat dalam Proses Perencanaan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Kangkung, Kota Bandar Lampung
Author(s) -
Hediyati Sinamo
Publication year - 2022
Publication title -
jurnal plano buana
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
ISSN - 2746-2218
DOI - 10.36456/jpb.v2i2.5300
Subject(s) - political science , humanities , sociology , art
Meskipun perencanaan partisipatif telah diamanatkan sedemikian rupa dalam peraturan perundang-undangan untuk mewujutkan pembangunan berkelanjutan, berbagai daerah di Indonesia masih dihadapkan dengan permasalahan pembanguna, diantaranya kemiskinan, ketimpangan wilayah, hingga tempat tinggal yang kurang layak huni di suatu daerah. Kota Bandar Lampung sudah melaksanakan penyusunan program KOTAKU di 26 kelurahan prioritas, yang merupakan satu program peningkatan kualitas permukiman kumuh dengan membangun platform kolaborasi melalui peningkatan peran masyarakat dan partisipasi masyarakat. Namun fenomena yang terjadi dilapangan menunjukkan bahwa, ternyata masih terdapat masyarakat yang belum berpartisipasi dalam Program KOTAKU khususnya pada proses perencanaan. Tulisan ini mendiskusikan sejauh apa tingkat partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Kajian mengenai tingkat partisipasi bertujuan untuk mengkaji 1) Kehadiran dalam pertemuan, 2)Keaktifan dalam memberikan input, sasaran dan masukan, 3)Keterlibatan dalam menyusun concept plan, dan 4) Keterlibatan dalam menyetujui draft rencana. Kajian tingkat partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan Program KOTAKU dengan menggunakan metode statistik deskriptif yang mendeskripsikan hasil skoring masing-masing kriteria yang dikelompokkan kedalam tingkat dan tipologi partisipasi. Tingkat partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan Program KOTAKU di Kelurahan Kangkung adalah temasuk dalam tipologi Informing, bahwa pada tahap ini, masyarakat diberikan informasi mengenai hak dan kewajiban. Namun hanya bersifat satu arah dan masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi dalam proses perencanaan Program KOTAKU belum diberikan kesempatan untuk mempengaruhi apapun, dan tidak terjadi umpan balik antara pemegang kekuasaan dan masyarakat.