Open Access
Analisis Kesulitan Siswa Dalam Proses Pemecahan Masalah soal cerita bilangan pecahan kelas V SD Negeri Karangtempel Semarang
Author(s) -
Julia Permatasari,
Husni Wakhyudin,
Fajar Cahyadi
Publication year - 2021
Publication title -
inventa
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2622-819X
pISSN - 2598-6244
DOI - 10.36456/inventa.5.2.a2653
Subject(s) - mathematics , mathematics education , humanities , art
Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui adanya kesulitan belajar yang dialami oleh siswa SD Negeri KarangTempel dilihat pada kemampuan pemecahan masalah matematika materi Bilangan Pecahan serta mengetahui faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika materi pecahan materi Bilangan Pecahan siswa kelas V SD Negeri KarangTempel Semarang. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara observasi, angket, soal, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan guru kelas V dan siswa kelas V SD Negeri KarangTempel Semarang.Berdasarkan hasil penelitian di SD Negeri KarangTempel, terdapat kesulitan belajar pada materi Bilangan Pecahan dilihat dari kemampuan pemecahan masalah matematika. Ditemukan hasil penelitian sebagai berikut: (1) kesulitan belajar pemecahan masalah matematika materi Bilangan Pecahan meliputi : kesulitan dalam memahami masalah, kesulitan dalam merencanakan pemecahan, kesulitan dalam melaksanakan rencana, dan kesulitan dalam memeriksa kembali atau menarik kesimpulan. (2) faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar pemecahan masalah matematika antara lain faktor dari lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga. Berdasarkan penelitian ini, saran yang disampaikan kepada guru yaitu agar lebih memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan belajar pemecahan masalah matematika khusunya materi Bilangan Pecahan selain itu sebaiknya guru menggunakan media atau metode yang bervariatif agar siswa tertarik dan tidak merasa bosan. Saran kepada siswa ketika mengerjakan soal sebaiknya tidak terburu-buru agar tidak mengalami kesalahan dalam pengerjaan soal kemudian siswa sebaiknya lebih aktif bertanya saat kegiatan pembelajaran agar tidak melakukan kesalahan lagi dalam mengerjakan soal perkalian.