z-logo
open-access-imgOpen Access
MENURUNKAN PERILAKU SISWA TERLAMBAT MASUK SEKOLAH MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIF
Author(s) -
Akhmad Baihaqi,
Riyanti Utami
Publication year - 2020
Publication title -
helper
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 0216-2938
DOI - 10.36456/helper.vol37.no1.a2830
Subject(s) - humanities , psychology , physics , philosophy
Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui; Model keterlambatan peserta didik, faktor penyebab keterlambatan peserta didik, penanganan tim tatib, guru BK, waka kesiswaan terhadap peserta didik yang datang terlambat, kendala dalam menangani peserta didik yang datang terlambat dan upaya konselor menangani hambatan tersebut, persepsi peserta didik terlambat yang telah mendapatkan penanganan dari konselor, dan hasil dari penanganan guru BK SMK Walisongo 2 Gempol terhadap peserta didik yang datang terlambat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode studi kasus. Dalam penelitian studi kasus ini teknik pengumpulan data yang digunakan yakni teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu triangulasi, baik triangulasi sumber maupun triangulasi teknik. Subjek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik yang terlambat datang ke sekolah di SMK Walisongo 2 Gempol serta diambil 6 peserta didik yang terlambat 3 kali berturut-turut, wawancara oleh 2 Guru BK, dan waka kesiswaan. Hasil penelitian yang diperoleh terkait keterlambatan peserta didik SMK Walisongo 2 Gempol sejumlah 6 peserta didik, dari 6 peserta didik itu diberi penanganan menggunakan teori Gestalt restrukturing kognitif melalui konseling kelompok serta konseling individual dengan guru BK. Dari jangka waktu penelitian 1 bulan, 3 dari 6 peserta didik mengulangi keterlambatannya sampai 3 kali berturut-turut. Sehingga peserta didik yang mengulangi keterlambatannya tersebut diberi penanganan oleh konselor berupa konseling individual/konseling kelompok dan jika masih mengulanginya lagi hingga 3 kali, maka konselor akan memanggil orang tua siswa untuk datang ke sekolah.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here