
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE (ANC) DI RB SOEGIARTI SURABAYA
Author(s) -
nyna puspitaningrum
Publication year - 2015
Publication title -
embrio: jurnal kebidanan/embrio : jurnal kebidanan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2714-7886
pISSN - 2089-8789
DOI - 10.36456/embrio.vol6.no.a1292
Subject(s) - gynecology , medicine , physics
Kehamilan merupakan proses yang alamiah, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan resiko tinggi merupakan suatu kehamilan dimana jiwa dan kesehatan ibu dan atau bayi dapat terancam. Antenatal Care (ANC) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan ibunya. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang resiko tinggi kehamilan dengan keteraturan Antenatal Care (ANC). Desain penelitian bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional dan dihitung menggunakan metode Chi Square. Sampel penelitian merupakan 30 ibu hamil trimester III yang melakukan Antenatal Care trimester III di RB Soegiarti Surabaya pada bulan Juni 2014. Setelah dilakukan uji analisa data dengan menggunakan metode Chi Square test, dengan berdasarkan x² tabel : 3,841 dan besaran x² hitung : 2,16; diperoleh hasil x² hitung < x² tabel. Berdasarkan penelitian ini jumlah responden yang teratur melakukan Antenatal Care (ANC) yakni 14 responden (46.67%) dengan tingkat pengetahuan baik, 1 responden (3.33%) dengan tingkat pengetahuan kurang. Sedangkan resonden yang tidak teratur melakukan Antenatal Care (ANC) sebanyak 11 responden (36.67%) dengan tingkat pengetahuan baik dan 4 responden (13.33%) dengan tingkat pengetahuan kurang. Maka dapat disimpulkan bahwa “tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil resiko tinggi kehamilan dengan keteraturan Antenatal Care (ANC) di RB Soegiarti SurabayaÂâ€. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada petugas kesehatan agar terus berupaya melaksanakan penyuluhan tentang resiko tinggi kehamilan dan akibat ketidakteraturan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) terutama pada ibu hamil yang beresiko tinggi dengan menggunakan media yang mudah dimengerti oleh ibu hamil. Sedangkan bagi ibu hamil dianjurkan untuk meningkatkan pengetahuan, memperluas informasi tentang kesehatan ibu hamil dan kebutuhan gizi ibu hamil. Tetap melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin meskipun dalam kondisi normal serta menyertakan suami atau keluarga ibu hamil dalam kegiatan penyuluhan, sehingga tujuan kesehatan dapat tercapai.