
Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Pada Ibu Bersalin di Rumah Bersalin Ny. Soegiarti Surabaya.
Author(s) -
Yefi Marliandiani
Publication year - 2014
Publication title -
embrio: jurnal kebidanan/embrio : jurnal kebidanan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2714-7886
pISSN - 2089-8789
DOI - 10.36456/embrio.vol4.no0.a1247
Subject(s) - humanities , physics , mathematics , philosophy
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Rendahnya pengetahuan ibu, motivasi ibu dan sikap ibu yang kurang mendukung IMD menjadi faktor dari ibu bersalin terhadap kegagalan IMD. Pelaksanaan IMD dilakukan oleh Bidan yang memfasilitasi dan ibu harus saling mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaan IMD pada ibu bersalin. Desain penelitian digunakan metode Deskriptif Kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin normal di RB Ny. Soegiarti Surabaya. Sampel sebanyak 30 responden dengan kriteria inklusi yaitu ibu dan bayi yang dilaksanakan IMD. Teknik sampling purposive sampling. Variabel pada penelitian ini adalah Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini, sedangkan Sub variabelnya adalah posisi bayi, upaya mencegah bayi kedinginan, bayi mencari putting susu, lamanya bayi menyusu. Teknik analisis data menggunakan statistic deskriftif persentase dengan instrument kuesioner. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 30 responden langkah-langkah pelaksanaan IMD yaitu bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu sebanyak 30 responden (100%) dilakukan dengan tepat, kulit bayi melekat dengan kulit ibu tanpa dialasi kain 26 responden (87%) dilakukan dengan tepat, upaya mencegah bayi kedinginan dengan kepala bayi dapat dipakaikan topi dan diselimuti pada daerah punggung bayi 20 responden (67%) dilakukan tepat, bayi dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya dan bayi tidak dipaksakan ke puting susu 9 responden (30%), bayi tetap dibiarkan dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai atau selama 1-2 jam 14 responden (47%). Pelaksanaan IMD di RB. Soegiarti kurang maksimal karena masih ada langkah yang kurang tepat. Pelaksanaan IMD harus lebih ditingkatkan. Diharapkan kepada para bidan agar meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tentang IMD dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar tentang IMD agar pelaksanaan IMD dapat dilaksanakan secara optimal dan terus-menerus.