z-logo
open-access-imgOpen Access
Pengetahuan Ibu Tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Papsmear (Studi Kasus Di Bps Lilik Farida Surabaya)
Author(s) -
sumiati sumiati
Publication year - 2013
Publication title -
embrio: jurnal kebidanan/embrio : jurnal kebidanan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2714-7886
pISSN - 2089-8789
DOI - 10.36456/embrio.vol2.no0.a1221
Subject(s) - physics , humanities , gynecology , art , traditional medicine , medicine
Deteksi dini kanker leher rahim di Indonesia masih jarang ditemui, hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker leher rahim , khususnya pada wanita usia reproduksi yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan karakteristik ibu. Di Indonesia angka kematian ibu yang terjangkit kanker leher rahim masih sangat tinggi yang disebabkan oleh banyak hal salah satunya adalah bahan makanan yang banyak mengandung zat kimia. Tujuannya mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang deteksi dini kanker leher rahim dengan papsmear berdasarkan usia, pendidikan, dan pekerjaan. Desain penelitian menggunakan metode statistik deskriptif persentasi. Jumlah sampelnya ditetapkan sebanyak 30 responden akseptor KB pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Data diambil dengan menggunakan kuisioner, setelah data terkumpul diteliti kembali apakah data sudah cukup baik dan dapat disiapkan untuk proses berikutnya. Hasil penelitian diperoleh 30 responden secara umum memiliki pengetahuan baik 11 responden (37%), yang berpengetahuan cukup 13 responden (43%), yang berpengetahuan kurang 6 responden (20%). Berdasarkan usia responden yang berusia 20 – 30 thn didapatkan pengetahuan baik 11 responden (100 %), pengetahuan cukup 11 responden (85%) dan pengetahuan kurang 3 responden (50%). Berdasarkan pendidikan didapatkan hasil : pengetahuan baik 4 responden (37%) dengan pendidikan SD – SLTP dan Perguruan Tinggi, pengetahuan cukup 7 responden (54%) dengan pendidikan SLTA dan sebanyak 6 responden (10%) dengan pendidikan SD – SLTP. Berdasarkan pekerjaan didapatkan hasil : pengetahuan baik 7 responden (63%) pengetahuan cukup 8 responden (62%) dan pengetahuan kurang 1 responden (100%) tidak bekerja. Adapun saran yang disampaikan, peneliti berharap dapat mengubah pola pikir masyarakat yang mengenyampingkan pemeriksaan papsmear dan tenaga kesehatan dapat meningkatkan upaya promotif menggalakkan penyuluhan khususnya untuk kesehatan reproduksi wanita diberbagai wilayah tidak hanya kota saja tetapi juga daerah yang sulit dijangkau.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here