
MOTIF WACANA “JANGAN SAMPAI INDONESIA JATUH KE TANGAN PEMBOHONG”: STUDI DARI SEGI ANALISIS WACANA KEBIJAKAN KRITIS
Author(s) -
Taufik Nurhadi
Publication year - 2022
Publication title -
jurnal ilmiah buana bastra/jurnal ilmiah buana bastra : bahasa, susastra, dan pengajarannya
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2808-1110
pISSN - 2355-9411
DOI - 10.36456/bastra.vol8.no2.a5136
Subject(s) - humanities , physics , philosophy
Studi wacana kritis ini bertujuan untuk memperoleh motif penggunaan wacana yang disampaikan Ketua PSI, Giring Ganesa di media sosial yang dianggap kontroversial. Dia menggunakan bahasa literer yang berisi tuduhan yang ditujukan kepada Anis Baswedan sebagai gubernur pembohong. Selain itu, wacana Giring Ganesa juga mengandung anjuran kepada warga net agar tidak memilih Anis Baswedan dalam PILPRES 2024. Meskipun wacana yang dikemukakan Giring Ganesa itu menggunakan struktur wacana sederhana dan maknanya jelas, tentu pengintepretasi perlu mempertimbangkan bahwa bahasa yang digunakan adalah bahasa politik karena mengandung motif yang ada hubungannya dengan misi dan kebijakan partai. Pertimbangan ini tentu membuat pemahaman makna wacana Giring Ganesa itu tidak sesederhana makna literer yang terkandung di dalamnya dan perlu pengkajian lebih lanjut. Untuk memecahkan permasalahan ini, studi ini menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kebijakan Kritis karena wacana yang digunakan sebagai objek materia ini digunakan untuk mengoreksi kebijakan pemerintahan DKI Jakarta, meskipun besifat tendensius yang mengarah pada pribadi Gubernur Anis Baswedan. Sumber datanya diperoleh dari Youtube via konten pemberiaan resmi. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan teknik SBLC, teknik unduh, dan teknik catat. Analisisnya menggunakan Constant Comparative Analysis. Hasil diperoleh adalah penolakan masyarakat, khususnya warga net terhadap penyampaian kritik yang tidak santun, penggunaan bahasa kasar, tidak etis, dan ada unsur intrik. Hasil studi lainnya ditemukan adanya indikasi bahwa kritikan yang menyerang pribadi justru bisa meningkatkan elektabilitas pihak yang diserang bila tidak sesuai dengan fakta kinerja. Hasil lainnya ada indikasi gejala implikatur yang berimplikasi sebagai dukungan terhadap pihak yang dituju.