
Efektivitas Mouthwash Berbahan Dasar Ekstrak Camellia sinensis dan Mentha piperita sebagai Antibakteri terhadap Streptococcus mutans
Author(s) -
Dennia Oktavia Zahidah Hulwah,
Jihan Bobsaid,
Muflikhah Ramadhani,
Yuani Setiawati
Publication year - 2022
Publication title -
jurnal kedokteran meditek
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2686-0201
pISSN - 2686-1437
DOI - 10.36452/jkdoktmeditek.v28i1.2314
Subject(s) - traditional medicine , streptococcus mutans , medicine , biology , bacteria , genetics
Karies gigi merupakan masalah kesehatan yang disebabkan Streptococcus mutans. Salah satu upaya mencegah karies gigi adalah melalui penggunaan mouthwash. Oleh karena mouthwash di pasaran tinggi alkohol sehingga meningkatkan risiko kanker mulut, maka diperlukan formulasi mouthwash berbahan dasar tanaman herbal. Tanaman herbal yang memiliki aktivitas antibakteri diantaranya teh hijau (Camellia sinensis) dan peppermint (Mentha piperita). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas mouthwash ekstrak teh hijau dan peppermint sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Aktivitas antibakteri ditentukan melalui pengukuran zona hambat pada uji difusi. Mouthwash dibuat dalam 5 formula yaitu F1, F2, F3, F4, F5 dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Dibuat pula FA (mouthwash ekstrak teh hijau 20%) dan FB (mouthwash ekstrak peppermint 20%) sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak teh hijau dan peppermint maka semakin besar diameter zona hambat. Rata rata zona hambat F1 dan F2 8,34 dan 9,80 mm (daya hambat sedang). Rata rata zona hambat F3, F4 dan F5 masing masing 11,64 mm, 14,63 mm dan 15,91 mm (daya hambat kuat). Rata rata zona hambat FA dan FB 7,45 dan 6,20 mm (daya hambat sedang). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa mouthwash ekstrak Camellia sinensis dan Mentha piperita efektif sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans.