z-logo
open-access-imgOpen Access
Perbandingan Metode Berteologi F. D. Schleiermacher Dan Alister McGrath
Author(s) -
Thio Christian Sulistio
Publication year - 2004
Publication title -
veritas
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2684-9194
pISSN - 1411-7649
DOI - 10.36421/veritas.v5i2.128
Subject(s) - physics , humanities , theology , philosophy
Di dalam sosiologi agama kita mengetahui bahwa agama memiliki tiga aspek dasar. Tiga aspek itu adalah mitos, ritus, dan etika. Mitos adalah suatu kumpulan kepercayaan (a set of beliefs) yang merupakan ekspresi kognitif dari suatu sistem agama. Mitos ini berfungsi memenuhi kebutuhan kognitif dari penganut agama tersebut. Ritus merupakan dimensi ekspresif dari suatu sistem agama. Ia merupakan ekspresi dari apa yang dipercayai oleh penganut agama tersebut. Ritus memenuhi kebutuhan emosional penganut agama tersebut. Sedangkan etika merupakan dimensi praktis dari suatu sistem agama. Ia merupakan praktek dari apa yang dipercayai di dalam bentuk tingkah laku sehari-hari. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh penganut agama tersebut. Etika berfungsi memenuhi kebutuhan fungsional manusia. Menjadi pertanyaan bagi kita adalah darimana datangnya doktrin ini? Apa sumber doktrin? Pertanyaan ini berkenaan dengan metode berteologi. Mengenai bagaimana berteologi. Aliran-aliran besar di dalam Protestanisme memiliki metode berteologi yang berbeda-beda. Aliran liberalisme, ekumenikalisme, evangelikalisme, dan fundamentalisme berbeda di dalam metode berteologi mereka. Di dalam makalah ini penulis akan membandingkan metode berteologi dari Friedrich Schleiermacher yang merupakan bapak teologi liberal dan Alister McGrath dari kalangan evangelikal (injili).

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here