z-logo
open-access-imgOpen Access
Bejana Tanah Liat dan Semak yang Terbakar: Menerima Berkat-Berkat Jumat Agung dan Paskah
Author(s) -
Leonard Sidharta
Publication year - 2013
Publication title -
veritas
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2684-9194
pISSN - 1411-7649
DOI - 10.36421/veritas.v14i1.278
Subject(s) - humanities , art
Apakah ada cara-cara yang benar untuk merayakan Jumat Agung dan Paskah? Sebagai orang-orang Kristen yang tidak ingin disebut sebagai “orang-orang Kristen KTP,” kita sudah tentu tidak akan dipuaskan dengan jawaban bahwa karena dua hari tersebut adalah dua peristiwa gerejawi yang penting maka kita harus pergi ke gereja dan mengikuti ibadah dengan khusyuk. Pastilah ada jawaban-jawaban yang lebih dalam lagi. Namun di mana kita menemukan jawaban-jawaban tersebut? Paling tidak kita dapat mengatakan bahwa kita harus bersedih pada hari Jumat Agung dan bersukacita pada hari Paskah. Hal tersebut merupakan jawaban yang normal dan bahkan beberapa orang Kristen mengatakan bahwa tanpa ekspresi emosi yang benar orang-orang Kristen belum melaksanakan even-even kudus tersebut dengan cara yang benar dan sungguh-sungguh. Akan tetapi, meski respons-respons emosional tersebut dapat menjadi respons yang singkat dan tidak mengubahkan kehidupan, ada yang salah dengan mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk melaksanakan even-even tersebut adalah dengan memusatkan emosi kita kepada Yesus entah sebagai korban yang tragis atau sebagai pemenang yang dibenarkan. ... Sebagaimana yang akan saya perlihatkan dibawah ini, salah satu alasan mengapa perasaan kita terhadap Kristus bersifat mengubahkan kehidupan adalah karena perasaan-perasaan tersebut menenggelamkan kita di dalam Kristus.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here