z-logo
open-access-imgOpen Access
Formasi Spiritual Martin Luther dan Perwujudannya dalam Gereja-Gereja Injili di Indonesia
Author(s) -
Hendra G. Mulia
Publication year - 2010
Publication title -
veritas
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2684-9194
pISSN - 1411-7649
DOI - 10.36421/veritas.v11i2.232
Subject(s) - protestantism , philosophy , art , theology , humanities
ulisan ini mencoba untuk memberi saran bagaimana gereja dapat mengerjakan formasi spiritual. Untuk ini kita akan lebih dahulu menelusuri formasi spiritual Martin Luther sebagai tokoh pencetus Reformasi. Dasar yang diletakkannya menjadi pola pembentukan kerohanian yang dikerjakan oleh gereja-gereja Protestan di kemudian hari, seperti dituliskan oleh F. Richter: All the important developments that have ever sprung from Protestantism over the centuries can ultimately be traced back to Luther’s thinking. All the tendencies that Protestantism has ever espoused are either explicitly or implicitly present in Luther. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, hal yang Luther ingin wujudkan dalam formasi spiritualnya tereduksi, sehingga apa yang kita jalankan pada saat ini tidak mencakup keseluruhan aspek yang dikembangkan oleh Luther. Hal inilah yang ingin kita kembalikan dalam formasi spiritual yang dikerjakan oleh gereja.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here