
Pengaruh Pemberian Konseling Apoteker pada Pasien HIV-AIDS Di Poliklinik Rawat Jalan RS Bhayangkara TK I R. Said Sukanto
Author(s) -
Ryan Saputra Saputra,
Ros Sumarny,
Hesty Utami R,
Nyayu Tri Yeni Aryani
Publication year - 2022
Publication title -
syntax literate
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-1398
pISSN - 2541-0849
DOI - 10.36418/syntax-literate.v7i1.5570
Subject(s) - medicine , gynecology , human immunodeficiency virus (hiv) , family medicine
HIV-AIDS (Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan suatu penyakit yang terus berkembang dan menjadi masalah global yang melanda dunia. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang/menginfeksi limfosit yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan yang disebabkan infeksi oleh HIV. Pengidap HIV memerlukan pengobatan dengan ARV (Antiretrovirus) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS dan untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya, dalam terapi pengobatan pasien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran karakterisitik (umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, stadium penyakit) menganalisis pengaruh pemberian konseling Apoteker terhadap aspek pengetahuan, kepatuhan, kualitas hidup pasien dan efektivitas terapi ARV pada mengetahui pengaruh kepatuhan pasien dalam ART terhadap peningkatan kualitas hidup pasien HIV-AIDS di RS. Bhayangkara TK I R. Said Sukanto. Penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperimental yang dilakukan secara prospektif. Penelitian ini dilakukan pada pasien HIV yang berobat di klinik rawat jalan RS Bhayangkara Tk I R. Said Sukanto. Pembagian kelompok kontrol dan kelompok intervensi menggunakan rumus sampling sederhana. Pengambilan data dan observasi dilakukan selama 6 (enam bulan) dari bulan Oktober 2019-Maret 2020. Aspek pengetahuan dan kualitas hidup diambil dengan menggunakan kuesioner, aspek kepatuhan diambil melalui obervasi data kunjungan pasien dan sisa obat sedangkan efektifitas terapi ARV diambil berdasarkan pemeriksaan CD4 pasien. Aspek pengetahuan diambil pada kunjungan pertama dan kedua, aspek kepatuhan diambil data tiap bulan, sedangkan aspek kualitas hidup dan efektifitas terapi diambil awal kunjungan dan 6 bulan kemudian. Hasil dari penelitian ini berdasarkan demografi kategori jenis kelamin yang paling dominan yaitu laki-laki sebanyak 46 responden (76,76%). Kategori usia yang paling dominan yaitu dengan rentang usia 30 tahun – 39 tahun sebanyak 29 responden (48,33%). Kategori Pendidikan yang paling dominan yaitu kategori SMA sebanyak 31 (51,67%). Status merital yang paling dominan yaitu kelompok menikah dengan total 34 (56,67%). Kepatuhan dalam terapi ODHA mempunyai pengaruh terhadap kualitas hidup pasien HIV-AIDS dengan nilai korelasi hasil uji Chi Sqaure 0,933 sebesar 0.373 > p value 0.01.