z-logo
open-access-imgOpen Access
Efektivitas Art Therapy Sebagai Katarsis untuk Mengurangi Tingkat Kecemasan Akademik pada Remaja
Author(s) -
Gusti Ayu Nyoman Triana Dewi,
Tatik Meiyutariningsih
Publication year - 2021
Publication title -
syntax literate
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-1398
pISSN - 2541-0849
DOI - 10.36418/syntax-literate.v6i10.4263
Subject(s) - psychology , humanities , gynecology , medicine , art
Remaja memiliki masalah emosi yang berbeda-beda dan cara menyikapi permasalahan sesuai dengan karakteristik kepribadian masing-masing. Individu yang memiliki karakteristik introvert cenderung menyimpan setiap permasalahannya, sehingga menimbulkan berbagai dampak. Salah satu dampaknya adalah mengalami kecemasan baik dalam akademik maupun lainnya. Praktikan membantu melakukan katarsis dengan terapi menggambar dan memberikan psikoedukasi untuk keluarga klien. Metode penelitian ini menggunakan single subject design. Terdapat tiga fase yang dilakukan dalam melalukan intervensi, yaitu fase base line dalam menentukan perilaku yang akan di intervensi, fase intervensi dan terakhir fase baseline evaluasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode wawancara (autoanamnesa dan alloanamnesa), observasi, dan tes psikologi yaitu WAIS dan Grafis. Peneliti menggunakan Kuesioner TMAS (Taylor Manifest Anxiety Scale) untuk mengukur tingkat kecemasan sebelum dan sesudah pemberian terapi. Klien dalam penelitian ini adalah remaja perempuan berusia 14 tahun yang mengalami gangguan kecemasan. Intervensi atau terapi dilakukan selama 9 hari, setiap harinya terapi dilakukan selama 3 jam. Hasil intervensi yang dilakukan menunjukan perubahan perilaku sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Sebelum intervensi klien selalu memendam masalahnya sendiri, ia kurang dapat mengungkapkan apa yang ia rasakan dan inginkan, sehingga masalah tersebut menumpuk dan keluar dalam bentuk kecemasan terutama yang tampak adalah kecemasan akademik. Setelah melakukan intervensi klien menjadi lebih tenang ketika akan menghadapi ujian atau atau pelajaran disekolahnya dan klien menyadari bahwa bercerita/berkomunikasi dengan orang lain dapat meringankan beban dipikirannya

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here