z-logo
open-access-imgOpen Access
AJEG BALI : WISATA KULINER DEWATA DI TANAH KAILI
Author(s) -
Komang Triawati
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal pariwisata parama : panorama, recreation, accomodation, merchandise, accessbility/jurnal pariwisata parama : panorama, recreation, accomodation, merchandise, accessbility
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2685-7170
pISSN - 2685-8789
DOI - 10.36417/jpp.v2i1.394
Subject(s) - humanities , art , geography
Mengkaji mengenai Wisata Kuliner merupakan makanan lokal yang menjadi salah satu Budaya leluhur Orang Bali Dewata di Tanah Kaili. Tanah Kaili merupakan Tanah Rantau yang di tinggali Orang Bali sejak adanya kebijakan transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah pada masa masa kolonial tepatnya pada tahun 1950-an. Keberadaan Dewata (Pura) menjadi indentitas Orang Bali di Palu. Sehingga Dewata (Pura) sebagai simbol permersatu Orang Bali di Palu. Tiga pertanyaan pokok yang hendak di jawab dalam tulisan ini, yaitu Bagaimana Ajeg Bali sebagai Harmoni Sosial Orang Bali di Palu? Seperti apa wisata Kuliner : Sate Lilit, Sayur Urab sebagai indentitas Bali? Mengapa kuliner sebagai warisan Budaya dan Dewata Sebagai Pemersatu Orang Bali di Tanah Kaili? Dewata di Tanah Kaili menjadi simbol bagi orang Bali. Pura sebagai identitas lahirnya Orang di tanah rantau dalam memuja Dewata (Tuhan). Konsep keselarasan atau harmoni sosial yang menjadi penghubung orang Bali tetap ajeg di Palu. Ajeg Bali nampak terlihat dengan miniatur Sanggah (pura kecil) sehingga hal ini menjadi simbol berdirinya Pura Agung di Tanah Kaili.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here