z-logo
open-access-imgOpen Access
ANALISIS PENCEMARAN UDARA DAN KEBISINGAN SERTA PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL KOTA BITUNG
Author(s) -
Benyamins Tampang
Publication year - 2018
Publication title -
frontiers
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2621-1009
pISSN - 2621-0991
DOI - 10.36412/frontiers/001035e1/april201801.11
Subject(s) - physics , humanities , philosophy
Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis tingkat pencemaran udara yang diakibatkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Kota Bitung. (2) menganalisis tingkat kebisingan yang diakibatkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Kota Bitung. (3) menganalisis hubungan antara karakteristik masyarakat yang meliputi: umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jarak tempat tinggal, dan lama tinggal dengan persepsi masyarakat tentang pencemaran udara dan kebisingan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Kota Bitung. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Kualitas udara untuk parameter SO2, NO2, H2S, NH3 dan CO menunjukkan bahwa seluruhnya berada di bawah ambang batas baku mutu kualitas udara ambien. Sedangkan debu pada titik A, E, dan J berada di atas ambang batas baku mutu kualitas udara. (2) Tingkat kebisingan sebagai dampak dari kegiatan PLTD Bitung diperoleh bahwa di seluruh lokasi pengukuran pada jarak 100 m ke bawah telah melewati ambang batas baku mutu kebisingan yang diperbolehkan. (3) Faktor latar belakang sosial masyarakat, yaitu umur, dan lama tinggal dengan sumber pencemaran secara signifikan mempunyai hubungan dengan persepsi masyarakat tentang pencemaran udara. Demikian juga dengan jarak rumah dengan sumber kebisingan secara signifikan mempunyai hubungan dengan persepsi masyarakat tentang kebisingan. Berdasarkan hasil tersebut, maka disarankan supaya: (1) Pemerintah bertindak sebagai penyuluh tentang lingkungan yang efektif. Selanjutnya perlu penataan kembali kawasan pemukiman dan kawasan industri dengan memperhatikan kelurahan Bitung Tengah sebagai pemukiman penduduk, sehingga sebaiknya PLTD berjarak minimal 100 m dari pemukiman penduduk. (2) Dalam upaya menurunkan tingkat kebisingan, hendaknya menanam pohon di kawasan PLTD, antara lain pohon bambu kuning dan pohon cemara laut yang berfungsi sebagai peredam bunyi, juga dapat menambah keindahan.Kata kunci: Pencemaran Udara, Kebisingan, Persepsi, PLTD

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here