MODEL MATEMATIK AWAL OPTIMASI LAHAN PERTANIAN

Petani sering dihadapkan dengan berbagai kendala yang mendasar dalam upaya meningkatkan hasil pertanian mereka, akibatnya hasil pertanian yang mereka panen tidak optimal. Adapun kendala-kendala tersebut, antara lain: kebingungan dalam memilih jenis tanaman yang akan ditanam, pengalokasian lahan yang sesuai dengan tanaman yang mereka tanam, karena tanaman yang dipilih tidak hanya satu jenis saja, maka penempatan dan luas lahan untuk tanaman-tanaman tersebut harus bisa mencapai hasil dan laba yang optimal, dan jumlah hasil panen yang sedikit sehingga mendapatkan laba yang sedikit pula. Untuk mengatasi kendalakendala yang sering dialami oleh petani, bidang matematika melalui Linear Programming (LP) dipastikan dapat memberikan solusi yang tepat. Penulis memfokuskan penelitian ini pada lahan pertanian di Desa Sinsingon, Kecamatan Passi Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara (0°48′N 124°24′E). Tujuan penelitian ini ialah merumuskan dan menyusun model matematik optimasi penggunaan lahan pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model awal dapat dirumuskan dan disusun berdasarkan Model Linear Programming (LP) dengan data-data masukannya ialah ketersediaan air, ketersediaan bibit tanaman, ketersediaan pupuk, ketersediaan obat-obatan, luas lahan dan jenis tanaman yang akan ditanam.Kata kunci: model matematik, optimisasi, pemrograman linear, lahan pertanian