GAMBARAN AUDIOGRAM PADA PASIEN TB-MDR DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

LATAR BELAKANG: Tuberkulosis multidrug resistance (TB MDR) adalah kondisi penyakit TB yang resisten terhadap isoniazid dan rifampisin, dengan atau tanpa resisten terhadap obat anti tuberkulosis lain. Masalah penting yang timbul akibat terapi TB MDR adalah ototoksik yang berkaitan dengan penggunaan aminoglikosida. Monitoring fungsi pendengaran adalah hal penting dalam pemantauan efek ototoksik. TUJUAN: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran audiogram pada pasien TB-MDR yang mendapat terapi kanamisin di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.METODE: Telah dilakukan penelitian deskriptif retrospektif dengan desain cross sectional pada pasien TB MDR di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Kriteria inklusi penelitian ini adalah semua rekam medis pasien TB MDR di poliklinik TB MDR RSHS Bandung pada periode 1 Januari – 31 Desember 2018. Kriteria eksklusi adalah riwayat perforasi membran timpani, kelainan kongenital telinga, gangguan pendengaran sebelum terapi, dan data rekam medis yang tidak lengkap. HASIL: Terdapat 97 pasien yang menjadi sampel penelitian. TB MDR banyak diderita kelompok usia 18–34 tahun. Pada akhir bulan pertama terapi didapatkan perubahan audiogram pada 9,3% pasien dan bulan keempat sebanyak 22,7% pasien berupa gangguan dengar sensornineural dengan derajat beragam. KESIMPULAN: Perubahan gambaran audiogram sudah terjadi pada akhir bulan pertama terapi TB MDR yang ditandai dengan adanya gangguan dengar sensorineural.